Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Pertanian Akan Meja Hijaukan Spekulan Nakal

Kompas.com - 08/06/2015, 14:42 WIB
Latief

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengaku akan menindak tegas para spekulan yang telah membuat harga-harga kebutuhan pokok meroket. Menurut dia, harga-harga kebutuhan pokok yang menjulang menjelang puasa dan Lebaran diakibatkan oleh para spekulan nakal yang menimbun bahan kebutuhan pokok demi keuntungan pribadi.

Namun, sebelum menindak tegas, lanjut Mentan, pihaknya akan mengajak bicara para spekulan itu agar tidak melakukan penimbunan yang menyebabkan kenaikan harga. Jika tidak, para spekulan nakal itu akan dibawa ke ranah hukum.

"Kita harus ajak bicara dulu para spekulan itu agar tidak menimbun. Kalau tidak bisa diajak bicara, ya kita akan selesaikan secara hukum," kata Mentan di sela inspeksi mendadak di Pasar Induk Kramat Jati, Jalan Raya Bogor Km 17, Jakarta Timur, Senin (8/6/2015).

Untuk penindakan tegas tersebut, Mentan Amran mengaku sudah melakukan koordinasi dengan Menteri Perdagangan (Mendag) Rachmat Gobel.

"Kami sudah bicarakan dengan Mendag dan sepakat pedagang boleh untung, tapi jangan memberatkan masyarakat. Yang jelas, penimbunan yang dilakukan spekulan menyebabkan harga naik," ujar Mentan.

Selain itu, pihaknya juga akan melakukan strategi memastikan pasokan pangan aman dan merata agar ketersediaan selalu terjaga sehingga peluang para spekulan ini semakin sempit.

"Bila pasokan terus ada dan distribusi lancar, itu akan bisa menjaga stabilitas harga. Bagi daerah yang kekurangan pasokan, akan diambilkan dari daerah yang pasokannya lebih," katanya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Mentan meninjau Pasar Induk Kramat Jati untuk mengecek pasokan dan harga pangan menjelang bulan puasa dan Lebaran. Mentan menemukan adanya aksi spekulan terhadap harga bawang merah.

"Harga bawang merah di sini Rp 27.000 per kilogram. Tapi, hasil tinjauan kita beberapa waktu lalu di Brebes, harga bawang merah Rp 18.000 per kg," kata Amran di Pasar Induk Kramat Jati, Jalan Raya Bogor Km 17, Jakarta Timur, Senin (8/6/2015).

Mentan mengaku, perbedaan harga itu terjadi karena tengkulak yang memanfaatkan momentum jelang puasa dan Lebaran. Mereka ingin meraup keuntungan lebih besar ketimbang hari biasanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com