Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kontrak Baru PP Lebihi Target

Kompas.com - 08/06/2015, 19:45 WIB


KOMPAS.com - PT Pembangunan Perumahan (PP Persero) Tbk, meraih kontrak baru sebesar Rp 9,8 triliun sampai dengan akhir Mei 2015. Jumlah tersebut, sebagaimana catatan pada Kamis pekan lalu, melebihi target yang ditetapkan perusahaan sebesar Rp. 8,6 triliun. Angka itu tumbuh 48 persen dibandingkan perolehan kontrak baru Mei 2014 sebesar Rp. 6,63 triliun.

Dengan demikian, total kontrak baru (order book) sampai dengan akhir Mei mencapai Rp. 38,8 triliun termasuk kontrak lanjutan (carry over) 2014 sebesar Rp. 29 triliun. Kontrak baru tersebut mencapai 36 persen dari total target kontrak baru yang ditetapkan perseroan sepanjang tahun ini, yaitu sebesar Rp 27 triliun.

Perolehan kontrak baru tersebut di dalamnya termasuk di antaranya proyek infrastruktur pemerintah, yaitu Jalan Tol Bawen-Solo Rp 339 miliar, Jalan Sibolga-Batas Tapapnuli Selatan (Tapsel) di Sumatera Utara Rp 236 miliar, Sabodam Merapi Rp 61 miliar, dan Jalan Tol Solo-Kertosono (lanjutan) Rp 55 miliar.  

Selain itu, proyek baru PT PP yang lain yaitu Reklamasi Mandala City di Makassar sebesar Rp 2,5 triliun, Pelabuhan Kuala Tanjung Rp 897 miliar, St. Moritz di Makassar Rp 576 miliar, One Otium Residence Antasari di Jakarta Rp 472 miliar, Manhattan Greenland sebesar Rp 351 miliar, Apartemen Gunawangsa di Surabaya sebesar Rp 327 miliar, CBD Karawaci di Banten Rp 312 miliar, Casia Condotel di Bintan Rp 242 miliar, Apron Bandara Ahmad Yani di Semarang Rp 141 miliar, Gedung Jasa Marga di Jakarta  Rp 112 miliar, Rumah Budaya Indonesia di Dilli, Timor Leste Rp 77 miliar, dan lain-lain.

Di samping itu, perolehan kontrak baru tersebut juga dikontribusi oleh penjualan anak usaha perseroan, yaitu PT PP Properti sebesar Rp 900 miliar, PT PP Pracetak Rp 569 miliar, dan PT PP Peralatan  Rp 87 miliar. Walaupun pelaksanaan proyek infrastruktur pemerintah mundur dari target semula, perolehan kontrak baru perseroan tetap tinggi karena mendapat kepercayaan dari pihak swasta, seperti Lippo Group, CT Group, Alila, dan lain sebagainya.

Perseroan tetap optimistis akan mendapatkan proyek-proyek infrastruktur dari pemerintah dalam beberapa bulan mendatang seiring tekad pemerintah mempercapat pelaksanaan proyek-proyek APBN. Di samping menargetkan perolehan proyek-proyek infrastruktur pemerintah, dalam waktu dekat perseroan juga mengincar beberapa proyek pembangkit listrik.  “Besarnya nilai proyek-proyek lanjutan (carry over) tahun 2014, seperti Pelabuhan Kalibaru, Dam Lolak, dan lain-lain serta perolehan kontrak baru tahun ini, manajemen optimis mampu mencapai kinerja akhir tahun sesuai dengan target yang ditetapkan”, kata Direktur Utama PP Bambang Triwibowo.

Guna mendukung peningkatan laba pada 2015, perseroan telah melakukan berbagai aksi korporasi, antara lain penerbitan Obligasi Berkelanjutan I PP Tahap II sebesar Rp 300 miliar yang telah dilaksanakan pada awal Februari 2015 dan pencatatan saham anak usahanya, PT PP Properti Tbk di Bursa Efek Indonesia tanggal 19 Mei 2015 dengan kode tickers PPRO.

Perseroan melalui anak usahanya, PT PP Pracetak bulan ini memulai pendirian pabrik pracetak baru di Lampung dengan kapasitas produksi sebesar 200 ribu ton per tahun. Sementara, pada bisnis peralatan konstruksi, PT PP Peralatan saat ini sedang dalam persiapan untuk mengembangkan bisnis bored pile.

Sedangkan, PT PP Properti Tbk meneruskan pembangunan proyek Grand Kamala Lagoon tower kedua di Kalimalang dan Grand Sungkono Lagoon di Surabaya yang saat ini juga meneruskan pembangunan tower kedua. Selain itu, PP Properti juga meluncurkan produk baru, yaitu  Apartemen Ayoma di Serpong, Apartemen Payon Amartha di Semarang, dan The North East Square di Surabaya. PP Properti juga bersinergi dengan perusahaan lain untuk mengembangkan lahan, salah satunya dengan  BPJS di lahan seluas 0,5 hektare di Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Whats New
KPLP Kemenhub Atasi Insiden Kebakaran Kapal di Perairan Tanjung Berakit

KPLP Kemenhub Atasi Insiden Kebakaran Kapal di Perairan Tanjung Berakit

Whats New
Wamenkeu Sebut Suku Bunga The Fed Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Wamenkeu Sebut Suku Bunga The Fed Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Whats New
PNS yang Dipindah ke IKN Bisa Tempati Apartemen Mulai September

PNS yang Dipindah ke IKN Bisa Tempati Apartemen Mulai September

Whats New
RMKE: Ekspor Batu Bara Diuntungkan dari Pelemahan Rupiah

RMKE: Ekspor Batu Bara Diuntungkan dari Pelemahan Rupiah

Whats New
Antisipasi Darurat Pangan di Papua Selatan, Kementan Gencarkan Optimasi Lahan Rawa di Merauke

Antisipasi Darurat Pangan di Papua Selatan, Kementan Gencarkan Optimasi Lahan Rawa di Merauke

Whats New
Erick Thohir Minta Pertamina hingga MIND ID Borong Dollar AS, Kenapa?

Erick Thohir Minta Pertamina hingga MIND ID Borong Dollar AS, Kenapa?

Whats New
Nasabah Kaya Perbankan Belum 'Tersengat' Efek Pelemahan Nilai Tukar Rupiah

Nasabah Kaya Perbankan Belum "Tersengat" Efek Pelemahan Nilai Tukar Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com