Kondisi pasar global belum banyak berubah. Indeks dollar AS masih turun, sementara yield Bund Jerman masih naik. Revisi PDB Zona Euro triwulan I-2015 masih menunjukkan bahwa perekonomian Zona Euro semakin solid.
Membaiknya angka job openings AS tidak banyak membantu mengembalikan penguatan indeks dollar AS. Naiknya yield US Treasury lebih dikarenakan oleh kenaikan yield Bund Jerman dan bukan akibat membaiknya prospek perekonomian AS maupun harapan kenaikan suku bunga the Fed.
Angka pinjaman baru Tiongkok ditunggu pagi ini dan diperkirakan membaik. Rupiah berhasil menguat hingga kemarin sore bersama dengan penguatan mata uang lain di Asia, walaupun tekanan di pasar saham justru semakin intensif di mana IHSG terpangkas 2,3 persen.
Sepertinya efek pelemahan dollar AS lebih mendominasi efek negatif dari kenaikan yield global. Volatilitas pergerakan mata uang diperkirakan masih akan tinggi hingga disimpulkannya hasil FOMC meeting pada minggu depan mengenai keputusan menaikkan suku bunga acuan Federal Reserve.
Sementara itu, kenaikan yield global yang dipicu oleh membaiknya prospek perekonomian Zona Euro masih akan menjadi faktor negatif utama di pasar keuangan.
"Indeks dollar AS yang kembali turun hingga dini hari tadi berpeluang mencegah pelemahan rupiah. Walaupun demikian permintaan dollar AS oleh pelaku ekonomi domestik diperkirakan masih tinggi di sepanjang Juni akan menjaga tekanan depresiasi hingga akhir bulan," demikian Riset Samuel Sekuritas Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.