Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota DPR Ini Berharap Makin Banyak Kadivre Bulog yang Dipenjara

Kompas.com - 10/06/2015, 18:47 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat dari PDI Perjuangan, Sudin mentatakan dirinya senang sekali jika makin banyak Kepala Divisi Regional (Kadivre) Bulog, yang dibui. Alasannya, Sudin meyakini betul banyak oknum Bulog di lapangan yang mempermainkan petani, raskin, dan membuat kinerja Bulog menjadi jeblok.

Hal itu ia sampaikan dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Perum Bulog, Jakarta, Rabu (10/6/2015). Sudin kepada Direktur Utama Perum Bulog, Djarot Kusumayakti mengatakan tidak ada artinya pembenahan direksi jika yang di lapangan masih main-main. "Kalau direksinya bagus tapi di lapangan tidak bisa diatur, saya jamin omong kosong. Setahu saya Soetarto Alimoeso itu orang paling hebat di pangan. Nyatanya jadi bulan-bulanan," kata Sudin.

Ia menuturkan, permainan di internal Bulog di daerah amat luar biasa. Namun dia menyadari, direksi Bulog akan sangat sulit mengawasi, sebab hampir 500 kabupaten/kota yang harus dipantau.

"Saya yakin direksi baik tidak punya otak untuk korupsi. Tapi di lapangan? Kemarin Kadivre di Lampung, dipenjara. Saya yang minta. Saya harap makin banyak Kadivre yang masuk penjara," kata Sudin.

Lebih lanjut dia mencontohkan, salah satu yang sering menjadi kejengkelan wakil rakyat adalah terkait raskin. "Alangkah jahatnya (oknum). Rakyat sudah miskin, dikasih beras jelek. Alasannya klasik, Rp 1.600 per kilogram mau bagus?" sindir Sudin.

Selain itu, fungsi pengadaan Bulog juga dirasakan oleh Sudin banyak permainan. Laporan yang kerap diperoleh, banyak gudang Bulog yang nganggur dan tidak memiliki teknologi mumpuni.

"Kalau saya, saya jual gudang-gudang dengan harga pasar, minta persetujuan KPK dan BPK. Di China itu menyimpan beras bisa minimal 3 tahun dan masih bagus mutunya. Jadi tidak ada alasan teknologi (kuno). Kalau bapak bener, jangan takut pak," ucap Sudin kepada Djarot.

Terakhir, Sudin memberikan masukan yang paling sederhana kepada Djarot, agar Bulog juga bisa melindungi petani. "Di setiap kecamatan buat baliho besar. Itu kan hal yang sangat gampang sekali. Petani silakan produksi beras dengan mutu sekian, kami beli dengan harga sekian. Jadi petani tidak ditipu," kata Sudin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com