Hadir dalam rapat tersebut antara lain delegasi ketiga negara yang terdiri dari 20 delegasi dari Austalia, 20 delegasi dari Timor Leste dan 30 delegasi dari Indonesia, NGO, serta SKPD teknis di lingkungan Pemerintah Provinsi NTT.
Wakil Gubernur NTT NTT Benny Litelnoni dalam rapat tersebut mengatakan, agar tidak terjadi ketimpangan dalam kerjasama ini, maka kajian-kajian sosiologis geografis perlu dilakukan. "Hal ini penting, mengingat banyaknya persoalan yang dapat diselesaikan tidak saja lewat kajian ekonomi," ujarnya Kamis (11/6/2015).
Litelnoni juga menjelaskan bahwa NTT dan Timor Leste memiliki hubungn historis dan sosio-kultural, karena Timor Leste pernah menyatu dengan Indonesia, sehingga terdapat hubungan kekerabatan yang erat akibat proses kawin mawin dan perdagangan lintas batas.
Sementara itu perwakilan dari Charles Darwin University, Prof. Ruth Wallace menyampaikan hasil kajiannya sebagai tim independen, yakni terdapat delapan rekomendasi yakni pemerintah mendorong penguatan fungsi institusi bisnis ke-3 negara, pemerintah dan institusi bisnis harus mampu membuka kesempatan hubungan antar-masyarakat.
Indonesia dan Australia agar mendukung Timor Leste dalam Keanggotaan di ASEAN, menciptakan iklim yang mendukung perdagangan dan investasi lewat pengembangan pariwisata.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.