Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Grup Rajawali Jual BWPT ke Investor Malaysia

Kompas.com - 12/06/2015, 10:15 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Rencana Grup Rajawali menjual sebagian saham PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT) semakin jelas.

Sumber KONTAN yang mengetahui transaksi itu menceritakan, Rajawali akan menjual 30 persen saham BWPT. Saat ini, PT Rajawali Capital International memegang 65,54 persen saham BWPT. Dengan asumsi divestasi 30 persen saham, maka kepemilikan Rajawali pasca transaksi sebesar 35,54 persen.

"Lumayan signifikan. Tapi Rajawali masih memegang kendali," ucap sumber KONTAN, Kamis, (11/6/2015).

Sumber tadi mengatakan, perusahaan yang mengambil 30 persen saham BWPT disebut-sebut perusahaan asal Malaysia, Felda Global Ventures Berhad (FGV). Tapi, dia tidak bersedia mengungkapkan harga BWPT yang disepakati FGV dan Rajawali.

Asal tahu saja, FGV memiliki enam bisnis utama yakni kelapa sawit hulu dan hilir, karet, gula, riset dan pengembangan jasa agri, transportasi, logistik dan pemasaran. FGV beroperasi di 10 negara di Asia, Amerika Utara dan Eropa. Akhir tahun lalu, Rajawali mengakuisisi BWPT di harga Rp 400 per saham melalui skema right issue.

Dengan asumsi Rp 400 per saham, nilai jual beli 9,45 juta saham atau 30% saham bisa mencapai Rp 3,78 triliun. Grup Rajawali dikabarkan masih bernegosiasi dengan FGV. Apabila proses negosiasi berhasil, Rajawali dan FGV akan meneken perjanjian jual beli saham pada hari ini (12/6/2015) di Jakarta.

General Manager Investment Rajawali Corpora Adam Jayaputra enggan berkomentar. Manajemen BWPT juga mengaku belum mengetahui kabar tersebut. "Saya belum mendapatkan informasi. Kalau saya sudah tahu, nanti saya kabari," kata Rudy Suhendra, Sekretaris Perusahaan BWPT, kepada KONTAN, kemarin.

Pada kuartal I 2015, laba BWPT anjlok 91,61 persen year-on-year (yoy) menjadi Rp 7,13 miliar. Padahal pendapatannya tumbuh 106 persen (yoy) menjadi Rp 734,94 miliar.

Analis Investa Saran Mandiri Kiswoyo Adi Joe memprediksi, kinerja BWPT tahun ini tak berbeda jauh daripada kuartal pertama. Pasalnya, harga crude palm oil (CPO) masih rendah, yakni di rentang RM 2.000 hingga RM 2.500 per ton.

Kiswoyo menyarankan, jual BWPT jika sudah break event point (BEP). Menurut dia, saham perusahaan yang dikuasai Grup Rajawali biasanya menjadi saham tidur. Dia melihat kondisi yang sama pada saham PT Nusantara Infrastructure Tbk (META). Tapi ketika Rajawali ingin menjual, barulah saham tersebut menanjak.

Harga BWPT kemarin naik 5,77 persen menjadi Rp 440 per saham. Kiswoyo menghitung, harga wajar BWPT adalah Rp 500 per saham. (Annisa Aninditya Wibawa)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Kontan
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com