Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/06/2015, 15:34 WIB

CIREBON, KOMPAS.com -  Jalan Tol Cikopo- Palimanan, Jawa Barat, sepanjang 116,75 kilometer selesai dibangun. Kehadiran ruas Cikopo-Palimanan membuat impian menghadirkan Jalan Tol Trans-Jawa kian berwujud. Saat ini, dari Merak, Banten, ke Pejagan, Jawa Tengah, telah tersambung dengan jalan tol.

Kompas mendapat kesempatan menggunakan Jalan Tol Cikopo-Palimanan selama tiga hari. Tim menyusuri jalan tol yang melintasi lima kabupaten, yaitu Purwakarta, Subang, Indramayu, Majalengka, dan Cirebon, itu pada siang dan malam hari. Konstruksi jalan sudah selesai. Ada ganjalan di awal, yakni setelah Gerbang Tol Cikopo, Purwakarta, berupa penguatan konstruksi jembatan sehingga kendaraan tim dialihkan ke jalur darurat dan jembatan bailey.

Presiden Direktur PT Saratoga Investama Sedaya (SIS) Sandiaga Uno, Kamis (11/6/2015), menyatakan, Jalan Tol Cikopo-Palimanan siap diresmikan oleh Presiden Joko Widodo. PT SIS adalah induk PT Lintas Marga Sedaya (LMS) yang membangun dan mengoperasikan jalan tol terpanjang di Indonesia itu.

Sandiaga mengatakan, kehadiran Cikopo-Palimanan diharapkan mendorong perekonomian. Ruas ini jangan dipandang sebagai pesaing yang akan mematikan jalur pantai utara (pantura), tetapi penopang jalur tersebut.

”Karena sudah selesai dan siap diresmikan, Cikopo-Palimanan memenuhi harapan pemerintah pusat agar bisa dioperasikan untuk mendukung arus mudik Lebaran 2015,” katanya.

Pembangunan jalan bisa dikatakan tinggal penyelesaian akhir, seperti menyempurnakan jalur dengan rambu, papan infomasi, pembatas jalan, dan perawatan rumput. Fasilitas yang masih belum selesai ialah pembangunan delapan area istirahat. Akan tetapi, saat arus mudik fasilitas ini diperkirakan selesai.

Area istirahat itu masing-masing berjarak sekitar 25 kilometer. Empat area istirahat berkategori A, yakni memiliki stasiun pengisian bahan bakar untuk umum (SPBU). Area istirahat bertipe B memang tidak punya SPBU, tetapi fasilitas lumayan lengkap dengan mesin anjungan tunai mandiri, mushala atau ruang ibadah, pusat jajan serba ada (pujasera), dan area parkir yang memadai.

Telah disiapkan 10 mobil patroli, 12 mobil derek, 2 mobil SAR, dan 5 ambulans. Pengelola juga bekerja sama dengan 2 rumah sakit mitra dan 5 RS rujukan terdekat dari gerbang tol yang ada.Jalan tol ini bermula dari Gerbang Tol Cikopo dan berakhir di Gerbang Tol Palimanan. Di antara dua itu terdapat lima gerbang tol lain, yaitu Kalijati, Subang, Cikedung, Kertajati, dan Sumberjaya.

Dari 116 kilometer, sepanjang 62 kilometer ialah jalan yang diperkeras dengan beton. Karakter jalan dari beton memang menimbulkan guncangan, tetapi tidak keras karena kontur jalan yang rata dan lurus sehingga laju kendaraan dapat stabil. Menurut PT LMS, indeks kerataan jalan di bawah 3. Dalam standar internasional, indeks itu antara 1 dan 12. Jika angka mengecil, jalan kian rata.

KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO Gerbang Tol Cikopo, Purwakarta, Jawa Barat, Sabtu (6/6). Tol Cikopo-Palimanan sepanjang 116 Kilometer ersebut rencananya akan diresmikan sebelum bulan puasa.


Selain itu, Cikopo-Palimanan juga tidak memiliki banyak tikungan. Karakter inilah yang, menurut Wakil Direktur PT LMS Hudaya Arryanto, patut diwaspadai oleh pengendara. Secara psikologis, pengendara berpotensi mengebut, tetapi juga mengantuk saat melintas di jalur yang lurus, mulus, tetapi lengang.

Hal yang diutarakan oleh Hudaya tidak berlebihan. Tim yang melaju dengan kecepatan 80 km per jam di ruas beton terasa nyaman hingga mudah tergoda untuk mengebut. Apalagi, ada ruas aspal yang membolehkan laju maksimal hingga 100 km per jam.

Masalah lainnya saat kondisi terang atau pagi sampai sore, pemandangan sepanjang jalan tol cukup memanjakan pengendara, yakni hamparan sawah dengan latar Gunung Tampomas dan Gunung Ciremai. Hal ini juga bisa menjadi godaan bagi pengendara yang suka berfoto sehingga berhenti di bahu jalan untuk memotret pemandangan. Padahal, hal ini dilarang.

Sosialisasi

Jika jalan tol ini diresmikan pekan depan, pengelola berencana melanjutkannya dengan jangka waktu sosialisasi selama seminggu. ”Setelah peresmian, kami tutup beberapa jam untuk pembersihan sebelum operasional sosialisasi,” kata Hudaya.

Kurun seminggu sosialisasi itu, pelintas tidak akan dipungut biaya. Selepas masa sosialisasi, barulah jalan tol resmi beroperasi komersial. Tidak ada jeda waktu dari waktu sosialisasi sampai operasional komersial.

Dengan asumsi waktu peresmian pada Senin pekan depan, jalan tol itu resmi memungut biaya pada Senin atau Selasa (23/6/2015). Untuk tarif, tim belum mendapat informasi dari pengelola atau yang berwenang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com