Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Air Kelapa dan Semangat Pramuka

Kompas.com - 13/06/2015, 20:03 WIB


KOMPAS.com - Suara mesin kapal kayu berkekuatan 40 PK memekakkan telinga. Tapi, pada Kamis (11/6/2015) siang yang terik itu, kapal kayu tersebut merupakan moda satu-satunya untuk mencapai perkebunan kelapa hibrida milik PT Riau Sakti United Plantation (RSUP) di kawasan Pulau Burung, Kecamatan Pulau Burung, Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau. Perjalanan Kompas.com bersama dengan sekitar 15 awak berbagai media di situ adalah bagian dari Coconut Island Expedition untuk memberikan gambaran pengelolaan sumber dan pengolahan minuman air kelapa dalam kemasan. "Masih banyak yang menganggap Hydro Coco berasal dari air biasa yang diberi essence (perisa) kelapa. Padahal, bahan dasarnya betul-betul air kelapa asli," kata Deputy Director in charge Consumer Health Division 2 PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) Yusuf Hady dalam kesempatan itu.

Di sisi kiri dan kanan kanal buatan yang masih terhubung dengan Sungai Indragiri itu, tampak pohon-pohon kelapa yang ditanam teratur sesuai jarak. Sepanjang kanal itu kapal-kapal bagan pengangkut buah kelapa hasil panen hilir-mudik. Dari lahan perkebunan seluas 22.000 hektare, RSUP setiap harinya bisa memanen sekitar 400.000 - 500.000 butir kelapa.

Adalah Kamaruddin dari Bagian Perkebunan RSUP yang sedikit mengisahkan ihwal pengelolaan perkebunan kelapa di situ. RSUP melakukan penanaman kelapa sejak 1980-an. Hingga kini jumlah pohon kelapa yang ditanam mencapai 2,7 juta. Kelapa jenis hibrida yang ditanam di situ bisa dipanen pada usia empat tahun sejak ditanam. Sementara, usia produktifnya berkisar pada umur 25-30 tahun. RSUP memanen kelapa setiap 70-90 hari.

Josephus Primus Perahu bagan yang membawa buah kelapa dari perkebunan kelapa milik Riau Sakti United Plantation (RSUP) di di Pulau Burung, Kecamatan Pulau Burung, Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau menuju pabrik PT Pulau Sambu Guntung di Pulau Guntung, Kecamatan Kateman, Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau. Air kelapa yang diolah untuk menjadi minuman air kelapa dalam kemasan bermerek Hydro Coco bisa mencapai 200 ton per hari. Dari lahan perkebunan seluas 22.000 hektare, RSUP setiap harinya bisa memanen sekitar 400.000 - 500.000 butir kelapa.

Kelapa adalah tanaman yang berguna mulai dari akar, batang, daun, hingga buah. Yusuf Hady dalam kesempatan di perkebunan itu mengatakan buah kelapa mulai dari sabut, batok, daging buah, dan air buah bisa dimanfaatkan oleh industri. "Kalau pernah menjadi anggota Pramuka, pasti tahu kegunaan kelapa," katanya memberi penjelasan ihwal semangat Pramuka.

Kamaruddin terkesan membenarkan perkataan Yusuf Hady. Ia menjelaskan bahwa di perkebunan, sabut yang telah dikupas dari buah kelapa dibiarkan membusuk di tanah. "Nantinya sabut kelapa bisa menjadi pupuk alami karena kandungan kaliumnya masih bagus," tuturnya.

Menurut Kamaluddin, hanya sabut kelapa yang ditinggal di perkebunan. Batok atau bagian kulit buah yang keras, daging buah, dan air kelapa dibawa ke pabrik pengolahan PT Pulau Sambu Guntung (PSG), di Pulau Guntung, Kecamatan Kateman, Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau, untuk diolah. Di situ, perusahaan di bawah bendera Group Sambu mengolah batok kelapa sebagai bahan bakar pabrik. Lalu, PSG juga mengolah daging buah kelapa menjadi tepung kelapa dan santan kelapa.

PSG pun mengolah air kelapa menjadi minuman air kelapa dalam kemasan bermerek Hydro Coco milik Kalbe. Air kelapa yang diolah untuk menjadi minuman air kelapa dalam kemasan tersebut bisa mencapai 200 ton per hari. Catatan menunjukkan RSUP dan PSG menjadi bagian Group Sambu.

Sementara itu, pabrik PSG sebagaimana penjelasan Logistic Division Manager and PPIC Manager PT PSG, Sofyan, memunyai fasilitas pengeringan kelapa yang bisa mengolah 1,4 juta butir kelapa per hari untuk bahan baku santan. Fasilitas penyimpanan buah kelapa di PT PSG bisa menampung hingga 2,5 juta butir buah kelapa. Pabrik PSG menempati lahan seluas 25 hektare.

Minuman air kelapa dalam kemasan, kata Yusuf Hady memang memunyai tren yang menanjak. Meski begitu, Kalbe masih memasarkan mayoritas minuman yang hingga kini keluar dalam varian kemasan 250 mililiter dan 500 mililiter untuk pasar Indonesia. Varian 500 mililiter tersebut baru sekitar dua bulan kehadirannya di Tanah Air.

Yusuf Hady juga mengatakan sampai sekarang kapasitas produksi Hydro Coco per tahun mencapai 55 juta kotak. Pertumbuhannya tercatat menyentuh angka 40 persen tiap tahun. "Yang kami ekspor masih sedikit, masih sekitar lima persen," ucapnya seraya menambahkan bahwa negara-negara potensial untuk ekspor adalah Vietnam, Filipina, Jepang, dan negara-negara Arab.   


Josephus Primus Proses produksi minuman Hydro Coco di pabrik PT Pulau Sambu Guntung (PSG), di Pulau Guntung, Kecamatan Kateman, Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau. PT PSG dan PT Kalbe Farma Tbk bekerja sama menyediakan bahan baku air kelapa dan proses produksi minuman air kelapa dalam kemasan. Hydro Coco terbuat dari 100 persen air kelapa asli dengan tambahan gula tebu untuk mendapatkan rasa manis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com