Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Produksi Pangan Dijamin Aman, Mentan Minta Pedagang Tak Naikkan Harga

Kompas.com - 13/06/2015, 22:13 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memastikan bahwa harga bahan pokok jelang bulan Ramadhan dan hari raya lebaran akan stabil. Ia pun berpesan kepada para pedagang untuk tidak menaikkan harga meski permintaan konsumen banyak.

"Kami imbau kepada saudaraku, pedagang kita, jangan gunakan momentum ini untuk menaikkan harga setinggi-tingginya," kata Amran di Pasar Kramat Jati, Jakarta, Sabtu (13/6/2015).

Amran mengatakan, produksi pangan masih mencukupi hingga setelah Lebaran. Oleh karena itu, ia merasa pedagang tidak perlu menaikkan harga bahan pokok.

Amran kemudian memanggil seorang pedagang bernama Roy untuk mendekatinya. Roy pun menyeruak kerumunan wartawan untuk menghampiri Amran.

"Pak Haji mana? Sini... Senang kan Pak Haji, kita stabilkan harga?" kata Amran seraya menjabat tangan Roy.

"Senang. Tapi jangan lupa kita sejahterakan petani. Terutama subsidi pupuk," kata Roy.

Mendengar jawaban Roy, Amran tergelak. "Coba, pedagang di sini saja peduli dengan petani," kata Amran.

Amran mengatakan, saat ini pemerintah tengah berupaya menstabilkan harga bahan pokok, termasuk bawang merah. Amran pun mematok harga bawang merah Rp 17 ribu per kilogram. Amran mengatakan, harga tersebut akan menjadi standar harga di pasar. Pedagang bisa saja menambahkan jualnya, asal tidak terlalu tinggi.

"Kalau konsumen yang beli tambah Rp 2000 saja, bisa Rp 19.000. Maksimal Rp 20 ribu itu sudah stabil," kata Amran.

Amran berharap, harga tersebut bertahan setidaknya hingga hari raya Lebaran usai. Ia mengatakan, semestinya bawang merah stabil di harga yang dipatoknya karena produksinya mencukupi.

"Sampai selesai Ramadhan ini berjalan terus karena produksi cukup. Harga di Brebes saja Rp10 ribu hingga Rp 11 ribu. Saya yakin itu stabil karena kalau pasokan cukup, itu stabil," kata Amran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Saham BBRI 'Nyungsep' 5 Persen, Investor 'Buy' atau 'Hold'?

Harga Saham BBRI "Nyungsep" 5 Persen, Investor "Buy" atau "Hold"?

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Work Smart
Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Whats New
Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Whats New
Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Whats New
Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Whats New
Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Whats New
Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Whats New
Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Whats New
Dorong UMKM 'Go Global', Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Whats New
Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com