Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Biarkan Singa itu Mengembik

Kompas.com - 15/06/2015, 06:07 WIB


Oleh Jazak YA

KOMPAS.com - Saya tidak tahu apa yang terjadi pak Jay, yang jelas anak-anak sekarang gampang sekali mutungan. Saya tegur sedikit saja sudah lunglai dan maunya resign saja, padahal dulu saya dimaki atasan saya biasa saja, karena itu saya anggap sebagai bagian dari pengembangan.

Betul yang pak Jay bilang tadi, generasi sekarang maunya sukses secara instan, padahal saya ada pada posisi ini memerlukan waktu dan proses yang tidak sebentar, tapi anak buah saya maunya cepat dipromosikan menjadi Manajer, ini yang membuat saya gusar!

Saya sungguh tidak mengerti tren apa ini pak? Saya melihat fakta bahwa Turn Over khususnya mereka yang lahir pada tahun 80-an keatas sangat tinggi sekali, padahal di perusahaan saya Gaji dan Benefit yang kami berikan sangat bersaing!

Tiga fakta di atas adalah isu utama yang saat ini mulai menjadi tantangan di dunia kerja, kaitannya dengan kepemimpinan dan adanya “Generation Gap” atau Jarak Generasi yang begitu lebar didalam suatu korporasi.

Kita ketahui saat ini ada 3 generasi yang bercokol didalam suatu perusahaan, Generasi pertama adalah mereka yang disebut sebagai Generasi X, yaitu mereka yang lahir pada tahun 50-an hingga 60-an. Generasi ini yang menempati  posisi Strategis Top Management.

Generasi berikutnya adalah mereka yang lahir di era 70-an hingga 80-an, Generasi disebut sebagai Generasi Y, dan berdasarkan kajian empiris saat ini generasi tersebut ada pada posisi Midlde Management dan beberapa di Top Management.

Nah ini dia generasi yang sedang hot menjadi bahan kajian bersama sebagaimana 3 kisah nyata di atas.  Mereka yang lahir pada era 80-an ke atas hingga tahun 2000-an, beberapa referensi menyebut sebagai Generasi Z atau disebut juga sebagai Generasi Milenia.

Lalu apa yang sebenarnya terjadi dengan 3 Generasi tersebut di dalam sebuah perusahaan?

Saat ini yang terjadi adalah adanya jarak pada ketiga generasi tersebut sering menyebabkan konflik, friksi hingga perpecahan didalam sebuah tim. Secara ilmiah hal ini disebabkan 3 generasi tersebut memiliki mind set dan mental set yang jauh berbeda.

Perbedaan tersebut mempengaruhi cara mereka merespon atau bersikap yang ditunjukkan dengan perilaku khas dalam menghadapi aneka tantangan, termasuk dalam hal ini perbedaan dalam menjalankan fungsi Kepemimpinan.

Bagaimanapun Generasi Milenia atau Generasi  Z yang populasinya semakin meningkat, mereka adalah para Singa yang memiliki bakat serta potensi yang luar biasa dahsyat. Dan jelas suatu saat mereka akan memegang tampuk estafet kepemimpinan.

Sayangnya apa yang terjadi adalah, sebagian besar Generasi X dan Y memandang dengan ragu, bahwa para Singa ini mulai tampak mengembik sebagaimana seekor Kambing, meskpiun mereka lulusan Civitas Akademis terkemuka dan lulus dengan nilai IPK tinggi.

Dan yang lebih parah lagi, berdasarkan pengalaman empiris penulis, sejujurnya suka tidak suka, senang tidak senang, justru cara atau gaya Kepemimpinan Generasi X dan Y lah yang membuat para Singa itu mulai mengembik.

Dikutip dari buku “Lead Or Leave It!” kesalahan terbesar yang dilakukan oleh Generasi  Y dalam memimpin Generasi  Z adalah mereka terlalu asyik memimpin Generasi Milenia dengan cara sebagaimana mereka dipimpin oleh Generasi X dulu, yaitu dengan selalu memberikan Arahan atau Perintah atau Giving Direction.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

Whats New
Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Whats New
Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Whats New
Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Whats New
Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Rilis
Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Whats New
Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Whats New
IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Whats New
Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Whats New
Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Whats New
Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com