Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga-harga Melonjak, Pemerintah Harus Jinakkan Inflasi Pangan

Kompas.com - 15/06/2015, 09:43 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Kenaikan harga sejumlah bahan pangan pokok, jelang bulan Ramadhan, telah melebihi peningkatan harga tahun-tahun sebelumnya. Sejumlah bahan pangan seperti cabai keriting, bawang merah, ayam ras, telur ayam ras dan gula pasir, misalnya, telah meningkat masing-masing 20 persen, 16 persen, 8,2 persen, 8,7 persen, dan 5,3 persen.

Core Indonesia menyatakan, apabila pemerintah tak melakukan berbagai upaya maksimal, maka kenaikan harga bahan pangan akan terus terjadi dan memicu inflasi yang tinggi. Oleh karena itu, Core Indonesia menilai perlu upaya "menjinakkan" inflasi pangan saat momen Ramadhan.

Menurut Direktur Direktur Penelitian Core Mohammad Faisal, selain pentingnya aksi peningkatan pasokan dan pengawasan distribusi pangan serta optimalisasi peran Bulog, pemerintah juga harus menyiapkan regulasi terkait tempat penyimpanan pangan atau gudang yang dimiliki oleh swasta.

"Harus membuat regulasi yang mengatur penyimpanan atau pergudangan bahan pangan yang dilakukan oleh swasta, termasuk mengatur kewajiban untuk registrasi, pemberian informasi mengenai kuantitas stok, serta kewenangan pemerintah untuk membeli stok tersebut jika diperlukan untuk mengendalikan harga," kata Faisal dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Jakarta, Senin (15/6/2015).

Menurut dia, hal itu sudah dipraktikkan oleh negara-negara tetangga seperti Singapura. Di negara tersebut, kata Faisal, untuk mengontrol harga beras, diterapkan Rice Stockpile Scheme (RSS) yang mewajibkan pemasok beras untuk memiliki lisensi pengadaan beras dan pengawasan cadangan beras di gudang mereka secara berkala. Selain itu, pemerintah juga bisa melakukan pengawasan dengan membentuk institusi yang bertugas melakukan pencegahan penimbunan komoditas strategis.

"Di Filipina, tugas ini dilakukan oleh Anti-Rice-Hoarding Task Force (ARTF) yang mampu melakukan penindakan terhadap praktik-praktik penimbunan yang berpotensi mendistorsi harga beras," ungkap Faisal.

Bahkan lanjut dia, pengendalian harga di Malaysia menggunakan Price Control and Anti Profiteering Act 2011, yang mengatur tentang mekanisme pengendalian harga dan larangan pengambilan keuntungan yang berlebih, termasuk praktik-praktik spekulasi yang dilakukan oleh pedagang.

Pemerintah Malaysia melalui Majelis Harga Negara juga mampu memonitoring harga barang dan menghitung cadangan pangan nasional. Menurut Faisal hal itulah yang membuat inflasi pangan di Malaysia relatif lebih terkendali dan stabil dibandingkan Indonesia.

Pada periode 2012-2014 misalnya, rata-rata inflasi makanan di Malaysia hanya sebesar 3,2 persen, jauh lebih rendah dibanding Indonesia yang periode yang sama mencapai 8,2 persen.

baca juga: Matinya Dollar Zimbabwe...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Whats New
Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Work Smart
Konflik Iran-Israel, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Konflik Iran-Israel, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Whats New
Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Whats New
PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

Whats New
Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Whats New
LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

Whats New
Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com