Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BRI Incar Pasar Orang Kaya

Kompas.com - 16/06/2015, 08:01 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com -
Pasar orang kaya masih menjadi incaran PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) dalam memupuk dana pihak ketiganya.

Catur Budi Harto, Kepala Divisi Wealth Management BRI mengatakan, pihaknya mengincar dana kelolaan wealth management tahun ini sebesar Rp 50 triliun. Saat ini, dana nasabah orang kaya yang ditampung BRI sudah sebesar Rp 40 triliun.

Untuk merealisasikan targetnya tersebut BRI akan menambah Sentra Layanan Prioritas (SLP) dan priority lounge.

Misalnya saja, BRI mendirikan SLP di kawasan Bumi Serpong Damai (BSD). Dipilihnya lokasi ini karena banyak orang kaya yang tinggal sehingga memberikan kemudahan nasabah mengelola keuangan.

“Dari cabang SLP BSD kami mengincar 3.500 nasabah baru dengan potensi dana dua kali lipat,” kata Catur, Senin (15/6/2015).

Secara total, BRI mengincar nasabah kaya BRI meningkat menjadi 40.000 ribu nasabah prioritas, dari saat ini yang jumlahnya sudah ada 35.000 nasabah.

Yang masuk kategori nasabah prioritas BRI adalah mereka yang memiliki simpanan minimal Rp 500 juta. “Nasabah kaya itu masih potensial, buktinya mereka menguasai hampir 60 persen-70 persen dana pihak ketiga (DPK),” ucapnya.

Rencananya BRI akan menambah 7 - 9 SLP lagi hingga akhir tahun 2015 ini, dari saat ini yang jumlahnya 16 kantor.

Budi Satria, Sekretaris Perusahaan BRI menambahkan, selain SLP, BRI juga memiliki layanan prioritas bernama priority lounge yang telah berdiri sebanyak 95 kantor. Dari sisi pembangunan infrastruktur, bank pelat merah ini telah menambah jumlah priority lounge di area binaan kantor wilayah BRI Jakarta sebanyak 8 lounge.

Budi bilang, SLP memberikan layanan lain kepada nasabah selain pendanaan seperti produk investasi reksadana, Obligasi Ritel Indonesia (ORI), Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK), dan bancassurance, serta jasa electronic banking untuk transaksi keuangan kepada nasabah. Pasalnya, layanan ini memberikan keuntungan pendapatan komisi.

Catur menambahkan, pihaknya mengincar pendapatan berbasis komisi atau fee based income dari bisnis wealth management sebesar Rp 200 miliar pada akhir tahun ini, naik 300 persen dari pendapatan komisi akhir tahun lalu yang sebesar Rp 50 miliar. Sampai dengan Mei 2015, pengumpulan pendapatan fee BRI dari segmen ini sudah sebesar Rp 80 miliar. (Nina Dwiantika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Whats New
Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com