Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Ramadhan, Bulog Diberi Izin Impor Daging Sapi 1.000 Ton

Kompas.com - 16/06/2015, 13:26 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) diberi izin untuk mengimpor sapi dalam bentuk daging potong sekunder (secondary cut) sebanyak 1.000 ton. Izin impor ini dikeluarkan Kementerian Perdagangan pekan lalu, dalam mengantisipasi kenaikan harga daging sapi selama Ramadhan dan Lebaran.

Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Partogi Pangaribuan menuturkan, izin impor untuk Bulog berlaku sampai 31 Agustus 2015. Partogi mengatakan, izin impor untuk BUMN tersebut diatur dalam Peraturan Menteri Pertanina No.02 tahun 2015, dan Peraturan Menteri Perdagangan No.41 tahun 2015.

“Diperbolehkan BUMN itu mengimpor dalam kondisi-kondisi tertentu, salah satunya puasa dan Lebaran, dan nanti natalan,” kata Partogi, di Jakarta, Selasa (16/6/2015).

Izin impor berupa secondary cut ini hanya diberikan kepada Perum Bulog sebagai bentuk penugasan. Izin tidak diberikan kepada importir umum. Partogi menerangkan, alasannya ialah pemerintah juga harus memikirkan keberlanjutan usaha peternak sapi dalam negeri.

“Kalau importir umum kan dia dagang, tidak akan memikirkan yang lain-lain,” ucap dia.

Partogi mengatakan, daging sapi potongan yang diimpor oleh Perum Bulog akan didistribusikan ke pasar-pasar tradisional. Namun pemerintah tidak mematok harga jual secondary cut. “Kita serahkan ke BUMN, apalagi kalau dia bisa beli murah. Karena BUMN ini tujuannya tidak komersial. Tujuannya dijual agar harga daging sapi terjangkau oleh konsumen pada saat puasa dan Lebaran,” ucap Partogi.

Sementara itu, sebanyak 150.000 ekor sapi bakalan impor sudah masuk untuk memenuhi kebutuhan pada kuartal II-2015. Realisasi impor ini sudah mencapai 60 persen dari izin yang diberikan Kementerian Perdagangan kepada 43 perusahaan penggemukan sapi (feed lotter). “Izin impor sapi bakalan sebanyak 250.000 ekor pada triwulan kedua ini sudah memasukkan perhitungan kebutuhan bulan Ramadhan dan Lebaran,” kata Partogi.

Partogi menuturkan, impor sapi bakalan mayoritas berasal dari negara tetangga, Australia. Partogi menambahkan, setelah dilakukan penggemukan di feed lotter, sapi-sapi tersebut akan dipotong untuk memasok kebutuhan Ramadhan dan Lebaran.

Asal tahu saja, penggemukan sapi umumnya dilakukan selama dua-tiga bulan.

Selain izin untuk impor sapi bakalan, Kementerian Perdagangan juga telah mengeluarkan izin untuk impor sapi siap potong sebanyak 29.000 ekor. Izin tersebut diberikan kepada 26 importir.

Partogi mengatakan, dengan izin impor yang dikeluarkan pemerintah optimistis pasokan daging sapi pada Ramadhan dan Lebaran tahun ini cukup, dan tidak terjadi gonjang-ganjing harga. “Saya rasa cukup untuk puasa dan Lebaran. Yang penting mereka (yang diberi izin) tertib,” kata Partogi.

baca juga: Indonesia-Australia Patungan Bangun Peternakan Sapi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com