Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kementan Gelar Rakor Perkembangan Produksi dan Serapan Gabah

Kompas.com - 17/06/2015, 11:00 WIB
Latief

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Nasional terkait perkembangan produksi dan serapan gabah/beras 2015 di Gedung Auditorium Kementerian Petanian, Selasa (15/6/2015). Selain Mentan, rakor dihadiri Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM), Anak Agung Gede Puspayoga, Direktur utama Bulog Djarot Kusamayakti, dan Asisten Teritorial Kepala Kesatuan Angkatan Darat (Aster Kasad) serta para pejabat Eselon I Kementerian Pertanian.

Rakor tersebut juga mengundang kepala dinas pertanian dan Dandim pada 147 kabupaten, dan kepala dinas pertanian, badan dan instansi lingkup pertanian pada 17 provinsi. Rakor membahas agenda strategis pembangunan pertanian, yakni perkembangan produksi tahun 2015, kinerja 7 komoditas strategis, kinerja serapan bulog, kinerja serapan anggaran dan antisipasi kekeringan.

"Rakor ini sangat penting guna menyatukan langkah dan strategi percepatan pelaksanaan program upaya khusus swasembada padi, jagung, dan kedelai 2015, distribusi dan pemasaran produk termasuk peran koperasi dan UKM dalam bisnis komoditas pertanian ini," kata Mentan.

Mentan mengatakan, dengan bekerja secara maraton, sejak akhir 2014 lalu sampai saat ini telah berhasil melakukan upaya perbaikan jaringan irigasi untuk areal seluas 833 ribu hektare (32 persen) dari target. Adapun penyaluran pupuk Musim Tanam (MT) Oktober hingga Maret 2015 telah meningkat 264,6 ribu ton (5,52 persen) dari MT Oktober hingga Maret 2014. Sementara kegiatan optimasi lahan telah dilakukan pada areal lahan seluas 262 ribu hektare (25 persen) dari target.

"Untuk alat mesin pertanian (alsintan) telah disalurkan bantuan traktor sebanyak 19.670 unit (75 persen) dari target. Bantuan traktor ini merupakan terbesar sepanjang sejarah Indonesia," ujar Mentan.

Mentan menambahkan, dampak dari berbagai upaya tersebut adalah diperolehnya luas tambah tanam MT Oktober hingga Maret 2015 seluas 292,7 ribu hektare dan diharapkan tambahan lagi pada MT April hingga September 2015 seluas 960,3 ribu hektare. Mentan optimistis target produksi padi 2015 sebesar 73,4 juta ton gabah kering giling (GKG) akan  tercapai.

"Yakin tercapai. Menggunakan konversi 62,74 persen, diperoleh beras sebesar 42,6 juta ton. Dikurangi dengan kebutuhan, diperkirakan kita akan mendapatkan surplus beras 9,4 juta ton. Dan total surplus jagung sebanyak 42,1 ribu ton dan berkurangnya defisit kedelai menjadi 1,34 juta ton," jelas Mentan.

Terkait bawang merah dan cabai, Kementerian Pertanian (Kementan) mencatat memperoleh total suplus bawang merah sebanyak 199,8 ribu ton dan cabai besar 13,2 ribu ton dan cabai rawit 38,9 ribu ton.

"Untuk itu kita perlu sinergi antara Kementan, Kemenkop dan UKM, Kemendag dan Bulog melakukan pembelian produk langsung ke petani, menyediakan gudang penyimpanan dan melakukan operasi pasar," ujar Mentan.

Berkaitan dengan kinerja serapan Perum Bulog sampai dengan bulan Mei 2015 untuk pengadakan beras PSO, Mentan menjelaskan realisasi tercatat sebesar 92,9 persen dari target dengan peruntukan penyaluran untuk beras miskin (raskin), operasi pasar, bencana alam (CBP), penyaluran golongan anggaran dan penjualan umum, sehingga tota stok beras Bulog lebih kurang 1,4 juta ton.

"Selain itu, terkait realisasi anggaran 2015, realisasi serapan anggaran APBN Kementan mencapai 20,55 persen. Berdasarkan APBN murni, serapannya sebesar 42,46 persen lebih tinggi dari tahun 2014 sebesar 30,29 persen dan tahun 2013 sebesar 28,76 persen," kata Mentan.

Dalam rakor ini, Mentan juga menyampaikan upaya antisipasi kekeringan terhadap ancaman kekeringan bulan April hingga September 2015, berdasarkan rerata 5 tahun luas terkena kekeringan 190 ribu hektare dan puso 28 ribu hektare.

"Dengan kondisi ini, saya instruksikan membentuk Tim Penanganan Kekeringan dengan tugas melakukan identifikasi lokasi kekeringan dan pengamanan tanaman dari kekeringan serta mengoptimalkan bantuan pompa yang telah didistribusikan," tutur Mentan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com