Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Jokowi Kecewa dengan Petugas Bongkar Muat di Tanjung Priok

Kompas.com - 17/06/2015, 13:50 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Setelah melakukan peninjauan di Pelabuhan Tanjung Priok, Rabu (17/6/2015) siang ini, Presiden Joko Widodo pun kecewa lantaran dwell time, atau masa tunggu peti kemas hingga meninggalkan pelabuhan, masih saja lama.

Padahal, pemerintah menargetkan bahwa masa tunggu harus kurang dari 5 hari untuk mengejar kesiapan Indonesia menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN pada awal tahun depan.

"Pelayanan di Pelabuhan Tanjung Priok, terutama yang terkait dengan dwell time, kita termasuk yang terlama," ujar Jokowi.

Dia menyebutkan, saat ini masa tunggudi Pelabuhan Tanjung Priok masih 5,5 hari, padahal ditargetkan 4,7 hari. Masa tunggu peti kemas di Indonesia masih yang terlama di Asia Tenggara, sementara Singapura paling cepat, yakni hanya 1 hari.

Jokowi pun mengungkapkan kendala lamanya masa tunggu peti kemasdi Pelabuhan Tanjung Priok. "Yang melayaninya enggak mau cepat!" ujar dia.

Jokowi mengakui persoalan masa tunggu peti kemas ini cukup rumit karena melibatkan 18 kementerian dan lembaga. "Tapi 5,5 hari itu kita nggak tahu benar apa nggak," celetuk dia.

Di Pelabuhan Tanjung Priok, Jokowi memantau proses pelayanan di kantor pelayanan terpadu. Dia juga sempat bertemu dengan para penumpang Kapal Tidar serta melihat ruang perencanaan dan kontrol peti kemas.

Untuk mempercepat masa tunggu peti kemas, Jokowi pun menggelar rapat mendadak. Rapat dihadiri Menteri Koordinator Kemaritiman Indroyono Soesilo, Direktur Utama Pelindo II RJ Lino, dan otoritas pelabuhan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com