"Jadi serba susah. Aku kudu piye? Gini salah, gitu salah. Saya ini cuma mau ikan banyak, nelayan dapat ikan, laut Indonesia jadi milik Indonesia. Asingnya tidak boleh. Mereka bikin pabrik bikin apa boleh, tapi masa yang tangkap orang luar negeri," ujar Susi dalam acara diskusi RRI di Gedung Dewan Pers, Jakarta, Senin (22/6/2015).
Menteri asal Pangandaran Jawa Barat itu mengatakan, anggota DPR justru sering menyebut Susi Pudjiastuti adalah media darling, pemberitaannya selalu bagus. Padahal, Susi malah merasa sering dipojokkan media. Ranah privacy-nya kadang dijadikan ranah publik oleh media.
Sering dibilang media darling, Susi pun mengaku sempat menumpahkan unek-uneknya dihadapan Anggota Dewan saat rapat kerja. Dia meminta, kalau bisa DPR menghentikan wartawan yang selalu mengejar-mengejarnya.
"Aku ini kerja, sama kaya orang gila, sama media di-bully. Di DPR dibilang pencitraan. dikritik habis. Saya bilang 'Pak kalau bapak bisa hentikan itu wartawan ikuti saya, saya senang sekali'. Saya bilang gitu," kata Susi sembari tertawa.
Meski begitu, Susi juga mengakui bahwa peran media di era keterbukaan publik seperti saat ini sangat penting. Program-program pemerintah yang sudah sejak lama putus di tengah jalan, tak sampai kekuping masyarakat, bisa teratasi dengan adanya pemberitaan media.
Bahkan, kata dia, kampanye-kampanye disektor perikanan bisa sukses dengan adanya dukungan media.
baca juga: Menteri Susi Mengaku Paling Sering Di-"bully"
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.