Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Marah soal "Dwell Time", R.J Lino Merasa jadi Sasaran Tembak

Kompas.com - 29/06/2015, 14:04 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Setelah dua kali tak menghadiri undangan dari Komisi VI DPR RI, Direktur Utama Pelindo II R.J Lino akhirnya datang ke gedung dewan menghadiri rapat kerja (Raker) terkait permasalahan waktu inap barang (dwell time).

Dalam rapat itu, Lino mengungkapkan bahwa dirinya merasa jadi sasaran tembak permasalahan dwell time yang membuat Presiden Jokowi marah beberapa waktu lalu. "Yang disasar Lino pak," kata dia, memotong pembicaraan salah seorang anggota Komisi VI di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (29/6/2015).

Mendengar pembicaraannya dipotong, anggota DPR itu langsung membantah Lino. "Bukan Pak Lino (sasaran ya), tapi Pelindo II pak. Pak Lino kan hanya bagian dari Pelindo II saja," kata dia.

Dalam rapat itu, Lino menjelaskan bahwa permasalahan dwell time terdiri dari tiga bagian yaitu pre customs clearance, custom clearance, dan postcustoms clearance.

Waktu dwell time yang paling lama, kata dia, ada di bagian pre customs clearance yaitu bagian terkait pengeluaran izin dari 8 kementerian dan lembaga. Bahkan, secara terang-terangan Lino menyebut bahwa Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) merupakan salah satu pihak yang bertanggungjawab atas dwell time di Pelabuhan Tanjung Priok.

Pasalnya, kata dia, saat ini sebagian besar kewenangan pemberian izin dokumen ada di bagian pre customs clearance yaitu Kemendag.  "Kalau kita merujuk Undang Undang Nomor 7 tahun 2014 tentang Perdagangan, maka masuk ini Dirjen Perhubungan luar negeri yang bertanggung jawab," ujar Lino.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan (Mendag) Rachmat Gobel lebih menyalahkan para importir terkait lamanya waktu inap barang (dwell time) di Pelabuhan Tanjung Priok. Menurut Mendag, banyak para importir yang tidak disiplin.  Hal itu, kata dia, bisa terlihat dari banyaknya importir yang baru mengurus berbagai perizinan setelah barang impor itu sampai di pelabuhan.

Dia menjelaskan, pengurusan perizinan barang impor setelah barang tersebut masuk ke pelabuhan akan membuat barang tersebut menumpuk di pelabuhan. Akibatnya, waktu tunggu barang akan semakin lama.

Untuk menindaklanjuti hal itu, Kementerian Perdagangan akan menelusuri para pengusaha yang sering telat dalam mengurus izin. Bahkan, kata dia, pemerintah akan bertindak tegas memulangkan barang impor tersebut jika perizinannya belum diurus.

baca juga: Kerugian "Dwell Time" Disebut-sebut Rp 870 Triliun, Jonan Heran

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Whats New
Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Whats New
Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Whats New
Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com