Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Kurangi Jumlah Penerima Subsidi Listrik

Kompas.com - 30/06/2015, 23:00 WIB
Icha Rastika

Penulis

a
JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah akan mengurangi jumlah penerima subsidi listrik pada 2016. Jika tahun ini ada 44 juta pelanggan, pada 2016 nanti subsidi listrik hanya diberikan kepada warga miskin yang jumlahnya diperkirakan 15,5 juta orang.

"Kan rakyat miskin 15,5 juta. Nah itu yang harusnya dapat subsidi listrik," kata Direktur Utama PLN Sofyan Basir, di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (30/6/2015).

Menurut Sofyan, pemerintah tengah mengusulkan perubahan mekanisme pemberian subsidi listrik. Pemerintah akan mengalihkan subsidi listrik dari subsidi harga ke subsidi orang. Mekanisme yang mungkin dilakukan adalah mengisikan deposit ke rekening pengguna listrik yang tergolong warga miskin. Diharapkan, pemberian subsidi ini bisa melalui kartu-kartu seperti layaknya kartu Indonesia sehat atau kartu Indonesia pintar.

"Ya kepinginnya begitu (melalui kartu),"sambung Sofyan.

Mengenai besaran subsidi yang nantinya akan diberikan, Sofyan mengaku belum tahu. Meskipun jumlah warga yang akan disubsidi listrik dikurangi, Pemerintah mengusulkan penambahan anggaran subsidi listrik untuk tahun depan. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mengajukan nilai subsidi listrik 2016 sebesar Rp73 triliun atau meningkat dari tahun lalu yang hanya Rp 66 triliun.

Menurut Sofyan, anggaran subsidi yang diajukan tahun depan meningkat menjadi Rp 73 triliun karena masih menggunakan perhitungan 44 juta pelanggan. Sebelumnya, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jarman menyampaikan bahwa sistem pemberian subsidi listrik diubah karena selama ini tidak tepat sasaran. Menurut dia, subsidi untuk 450VA dan 900VA kemungkinan akan dicabut secara bertahap sampai harga keekonomian.

Saat ini, kata Jarman, tarif keekonomian untuk konsumen tersebut sebesar Rp 1.500 per KWh. Jarman menuturkan, bisa jadi pencabutan subsidi dilakukan tiap tiga bulan sekali sampai menuju harga keekonomian tersebut. Namun, dia bilang belum memutuskan sampai kapan subsidi akan ditarik seluruhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kembali Tertekan, Nilai Tukar Rupiah Dekati Rp 16.300 per Dollar AS

Kembali Tertekan, Nilai Tukar Rupiah Dekati Rp 16.300 per Dollar AS

Whats New
Gencar Ekspansi, BUAH Bangun Cold Storage di Samarinda dan Pekanbaru

Gencar Ekspansi, BUAH Bangun Cold Storage di Samarinda dan Pekanbaru

Whats New
Harga Jagung Anjlok: Rombak Kelembagaan Rantai Pasok Pertanian

Harga Jagung Anjlok: Rombak Kelembagaan Rantai Pasok Pertanian

Whats New
Bandara Internasional Soekarno-Hatta Peringkat 28 Bandara Terbaik di Dunia

Bandara Internasional Soekarno-Hatta Peringkat 28 Bandara Terbaik di Dunia

Whats New
IHSG Ambles 1,07 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.266 Per Dollar AS

IHSG Ambles 1,07 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.266 Per Dollar AS

Whats New
Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Whats New
Voucher Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Voucher Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Earn Smart
Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Whats New
Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Whats New
Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Whats New
Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com