Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang Takjil di Bandarlampung Mengeluh Penjualannya Sepi

Kompas.com - 30/06/2015, 23:58 WIB
Kontributor Lampung, Eni Muslihah

Penulis


BANDARLAMPUNG, KOMPAS.com - Sejumlah pedagang makanan yang menjajakan menu berbuka puasa di Bandarlampung mengaku penjualannya sepi.

Lulu (23) pedagang salad di Lapangan Enggal Bandarlampung, mengatakan bahwa penjualan terus menurun. "Puasa kali ini sepi pembeli, saya bawa 10 cup salad paling hanya lima yang terjual bahkan tidak jarang satu saja yang laku. Padahal kami menyewa di sini sudah bayar cukup lumayan belum lagi biaya parkir dan salar yang datang setiap harinya," kata dia Selasa (30/6/2015).

Hal senada disampaikan Ika (35) pedagang musiman takjil seperti kolak dan bubur mengaku pendapatannya turun. "Saya jual kolak sudah banyak, tapi yang laku hanya beberapa saja. Apalagi jenis kolak seperti ini tidak bisa dijual lagi," kata dia.

Dia mengatakan terkadang hasil penjualannya tidak menuai keuntungan. "Jangankan untung mbak, mau dipakai modal esok harinya saja terkadang tidak cukup," ujar Ika.

Sementara itu Yani (36) yang berjualan siomay mengaku seminggu awal bulan Ramadhan diserbu pengunjung yang berburu takjil. "Tapi belakangan mulai sepi, saya termasuk pedagang langganan di sini. Tapi kondisinya sekarang mulai berbeda," kata dia.

Sementara itu Nuraini (40) warga Kemiling Kota Bandarlampung mengaku sedang berhemat pengeluaran pada puasa tahun ini. "Puasa kali ini selain saya lebih mementingkan biaya sekolah anak-anak. Jadi menutup mata setiap melihat ada yang ramai-ramai pedagang," ujarnya.

Kabid Pemeriksaan dan Penyidikan BPOM Lampung Ramadhan mengingatkan masyarakat agar lebih selektif dalam membeli takjil, karena banyak ditemukan rodamin dan pengawet lainnya yang dapat membahayakan kesehatan.

"Kami mengimbau agar masyarakat lebih berhati-hati dalam membeli makanan. Perhatian dengan seksama, jangan sampai makanan yang kita makan membahayakan diri sendiri," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com