Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompak, Pertamina dan Pemerintah Tak Naikkan Harga BBM

Kompas.com - 01/07/2015, 08:58 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pertamina (Persero) dan pemerintah kompak tak menaikkan bahan bakar minyak (BBM) penugasan dan bahan bakar khusus (BBK) jenis Pertamax, pada 1 Juli 2015 ini. Hal tersebut didasarkan atas pertimbangan, tidak menambah beban masyarakat di bulan Ramadhan hingga Lebaran tiba.

"Bulan Juli ini Inshaallah tidak ada kenaikan. Jadi, supaya masyarakat kita bisa menjalani bulan Ramadhan dan Lebaran dengan tenang," ucap Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), IGN Wiratmadja Puja, di Jakarta, Senin (30/6/2015).

Selain bahan bakar minyak penugasan, pemerintah juga tidak menaikkan harga jual elpiji tabung 3 kilogram, atau yang disubsidi. Wiratmadja mengatakan, indeks harga rata-rata minyak di pasar Singapura (MOPS) hari kemarin sudah naik 1-2 dollar AS.

"Hari ini sekitar itu, turun sedikit. Masih stabil, tapi masih lebih tinggi dari bulan sebelumnya," lanjut Wiratmadja.

Senada, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto memastikan harga bahan bakar khusus jenis Pertamax juga tidak mengalami kenaikan pada 1 Juli 2015. "Masyarakat itu sudah mendapat tekanan berat sampai Lebaran, harga cabai, harga beras. Harga minyak harus bisa stabil untuk mengurangi tekanan ke masyarakat," jelas Dwi.

Saat dikonfirmasi bahwa Pertamina akan menahan harga, minimal hingga akhir Lebaran, Dwi membenarkan. "Ya, ya, ya..," kata dia sambil berlalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com