Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangun Maritim Indonesia, Menteri Susi Butuh 100 Sarjana Kelautan Terbaik

Kompas.com - 03/07/2015, 14:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan, kementeriannya membutuhkan 100 sarjana kelautan dan perikanan terbaik untuk membangun sektor maritim di Tanah Air.

Menteri Susi setelah mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima Ikatan Sarjana Kelautan Indonesia (Iskindo) di Komplek Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (3/7/2015), mengatakan, pihaknya memberikan kesempatan kepada Iskindo untuk merekomendasikan 100 sarjana terbaiknya.

"Kalau saya bisa dapat 100 the best dari mereka kasih ke saya, saya akan assesment (perhatian) untuk di KKP. Karena KKP kan sekarang expand anggaran untuk para stakeholder (pemangku kepentingan). Mereka menginginkan kita memperbaiki data base soal perikanan," katanya.

Ia juga meminta bantuan untuk bisa mendapatkan 100 sarjana terbaik dan sejumlah fresh graduates dari universitas terbaik untuk direkrut menjadi PNS di kementeriannya. Susi mengaku hal itu telah mendapatkan persetujuan dari MenPAN/RB.

Menurut Susi, kementeriannya saat ini sedang membutuhkan karyawan yang berkualitas.

"Saya sudah berikan izin untuk merekrut lima siswa terbaik di setiap universitas di Indonesia," ujarnya.

Jalur itu, kata dia, merupakan jalur khusus sebagaimana yang dilakukan oleh Kementerian Luar Negeri, di mana kementeriannya akan mengambil lima lulusan terbaik di setiap universitas di Indonesia dengan kuota 50 orang tahun ini.

"Kita ingin sekolahkan mereka, kita akan mencari best material dulu, orangnya pintar, kalau bisa asses secara psikologis supaya mereka bisa jadi leader-nya KKP," tambahnya.

Untuk jurusan, Susi tak mewajibkan lulusan berlatar belakang kelautan atau perikanan asalkan merupakan 5 terbaik di universitasnya.

"Tahun ini kita rekrut untuk tahun depan. Kita udah planing izin 50, tahun depan 50 lagi. KKP ingin saya bangun dari orang-orang the best," tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com