Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Total Tetap Komit Eksplorasi Migas di Indonesia

Kompas.com - 08/07/2015, 12:49 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan minyak dan gas bumi (migas) asal Perancis Total E&P Indonesie (TEPI) menyatakan masih berkomitmen untuk melakukan eksplorasi migas di Indonesia. Saat ini Total tengah melakukan eksplorasi di tiga cekungan yang tergolong frontiers, yakni Bengkulu-Mentawai di Bengkulu, Telen di Kalimantan Timur, serta South Segari di Makassar.

Vice President Corporate Communication HR and Finance Total E&P Indonesie Arividya Noviyanto menuturkan, Total telah melakukan pengeboran di Blok Bengkulu-Mentawai. "Memang hasilnya tidak menggembirakan, ada gasnya tapi tidak ekonomis," kata Noviyanto di Jakarta, Selasa (7/7/2015).

Hasil ini akan ditindaklanjuti Total dengan pengambilan data seismik. SKK Migas telah memberikan persetujuan dan saat ini sedang dilakukan tender.

Noviyanto berharap, pada Agustus atau September nanti sudah bisa dilakukan survei di laut lepas Bengkulu. Sedangkan untuk blok Telen, saat ini sedang dilakukan evaluasi geologis.

Tantangan di blok Telen ini yakni merupakan blok di laut dalam dengan tekanan tinggi dan suhu tinggi atau istilahnya HPHT. Konsekuensi dari itu, biaya pengeboran menjadi sangat mahal.

"Evaluasi 2013, indikasi awalnya waktu itu minimal 150 juta dollar AS per tahun. Untuk itu kita perlu hati-hati betul sebelum sampai pada keputusan kita akan melakukan pengeboran," jelas dia.

Demikian juga dengan blok South Segari di mana lokasinya memiliki kedalaman hingga 2.000 meter. Konsekuensi dari ini maka dibutuhkan rig untuk laut dalam. Problemnya, sambung Noviyanto, jumlah rig laut dalam di Indonesia sangat terbatas, begitu juga di dunia.

"Jadi kita mencari rig yang sekarang operasi di Indonesia, supaya ongkosnya bisa ditekan seoptimum mungkin," kata dia lagi.

Tak hanya melakukan eksplorasi di cekungan dalam, Total juga melakukan evaluasi dalam kegiatan joint studies. Beberapa joint studies yang dilakukan menghasilkan rekomendasi positif, namun ada juga yang hasilnya negatif.

Noviyanto menambahkan, Total telah melakukan reaktivasi eksplorasi sejak 2009 hingga tahun lalu. Sampai tahun lalu, Total telah melakukan pengeboran 1-2 sumur per tahun selama enam tahun berturut-turut.

"Tidak banyak perusahaan yang sanggup atau punya nafas untuk secara kontinue melakukan pengeboran sumur eksplorasi selama enam tahun berturut-turut dan kebanyakan di daerah yang sifatnya frontier, " ucap Noviyanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com