Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank Dunia Soroti Rendahnya Serapan Belanja Modal Pemerintah

Kompas.com - 08/07/2015, 13:48 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Dunia menyoroti berbagai hal yang membuat laju pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2015 ini terus melambat. Salah satu yang disorot tajam adalah rendahnya penyerapan belanja modal oleh pemerintah.

Berdasarkan laporan terbaru Bank Dunia, rendahnya penyerapan belanja itu bisa berdampak kepada kesuksesan pembangunan infrastruktur pemerintah. Bahkan, lembaga itu menyebut dukungan perekonomian dari sektor fiskal ikut terhalang lantaran rendahnya penyerapan belanja modal itu.

"Maka dari sisi pembelanjaan alokasi untuk proyek-proyek infrastruktur prioritas harus dijamin agar terus bisa berjalan," begitu laporan terbaru Bank Dunia terkait pertumbuhan ekonomi Indonesia, Jakarta, Rabu (8/7/2015).

Menurut Bank Dunia, penjaminan proyek-proyek prioritas pemerintah tersebut akan berisiko terhadap pelebaran defisit fiskal lebih dari 1,9 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Namun, lembaga itu berpendapat bahwa defisit tersebut tidak akan melanggar aturan yang tertera dalam APBN-P 2015 yaitu sebesar 3 persen dari PDB.

Sementara itu Ketua Umum Ikatan Ahli Perencanaaan Indonesia (IAP) Bernardus Djonoputro mengaku setuju dengan hasil laporan Bank Dunia yang menyoroti rendahnya belanja modal pemerintah. Namun sebenarnya kata dia, pemerintah seharusnya lebih giat mengajak para investor swasta untuk mau membangun infrastruktur di Indonesia.

Dengan mengajak investor swasta kata dia, Pemerintah bisa fokus memberi jaminan pada proyek-proyek prioritas saat ini tanpa harus mengeluarkan uang APBN untuk proyek yang sebenarnya bisa diberikan kepada investor swasta.

"Makanya saya berharap antarpemerintah segera melihat mana proyek prioritas maka proyek yang visible dilakukan oleh swasta," kata dia.

Menurut Bernardus, minimnya belanja modal pemerintah memang disebabkan adanya perubahan di berbagai Kementerian dan Lembaga. Oleh karena itu kata dia keterlibatan swasta dalam pembiayaan infrastruktur saat ini sangatlah penting.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Gejolak Global, Erick Thohir Telepon Direksi BUMN, Minta Susun Strategi

Ada Gejolak Global, Erick Thohir Telepon Direksi BUMN, Minta Susun Strategi

Whats New
Inflasi Medis Kerek Harga Premi Asuransi Kesehatan hingga 20 Persen

Inflasi Medis Kerek Harga Premi Asuransi Kesehatan hingga 20 Persen

Whats New
Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Whats New
Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Whats New
Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Whats New
Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Work Smart
Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Earn Smart
Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Whats New
Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Earn Smart
Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Earn Smart
Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Whats New
Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Work Smart
Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Whats New
IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

Whats New
Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com