"Utang kita dibandingkan negara lain masih kecil sekali. Saya lihat antara negara-negara yang lain, rasio utang kita berada di posisi bawah. Negara lain utangnya banyak-banyak," ujar Presiden dalam acara Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Kamis (9/7/2015).
Dia mengatakan bahwa yang penting mengendalikan rasio utang tersebut. Terlebih lagi kata dia, utang pemerintah pun bukan ditujukan untuk kegiatan yang konsumtif layaknya untuk subsidi bahan bakar minyak (BBM), melainkan untuk kegiatan produktif.
Berdasarkan data Bank Indonesia, posisi utang luar negeri (ULN) Indonesia pada akhir triwulan-I 2015 mencapai 298,1 miliar dollar AS, naik tipis dibandingkan triwulan-IV 2014 sebesar 292,6 miliar dollar AS. Namun, apabila dilihat secara pertumbuhan, ULN Indonesia melambat, yakni 7,6 persen (tahun ke tahun) dibandingkan triwulan-IV 2014 sebesar 10,2 persen (tahun ke tahun).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.