Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

P3I Serukan Pencabutan Iklan dengan Suara Beduk dan Azan Jelang Waktu Berbuka

Kompas.com - 10/07/2015, 21:08 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (P3I) mengimbau para pemasang iklan untuk mencabut iklan yang menggunakan suara beduk dan azan yang ditayangkan berdekatan dengan waktu berbuka puasa. Iklan itu dipandang tidak sesuai dengan kaidah etik pariwara Indonesia.

Penggunaan suara beduk dan azan maghrib dalam iklan tersebut bisa diinterpretasikan oleh konsumen bahwa saat berbuka telah tiba, padahal belum. Masyarakat yang mendengar iklan itu bisa tertipu.

"Kepada biro iklan yang membuat iklan-iklan seperti itu dan para klien mereka untuk segera menghentikan tayangan iklan tersebut atau segera merevisinya dengan menghilangkan suara beduk dan azan," kata Ketua P3I DKI Jakarta Irfan Ramli dalam pernyataan yang diterima Kompas.com, Jumat (10/7/2015).

Ia mengingatkan para operator stasiun televisi dan radio untuk peka terhadap iklan seperti itu. Pada bulan Ramadhan ini, iklan produk air mineral dan mobil muncul dengan suara beduk dan azan berdekatan dengan azan maghrib.

"Semoga tidak ada lagi tayangan azan magrib yang 'ditumpangi' dengan pesan komersial dari suatu produk (baik secara halus maupun tidak)," kata dia.

Dalam pernyataan yang sama, Ketua Badan Pengawas Periklanan P3I Ridwan Handoyo menyampaikan, dalam kitab Etika Pariwara Indonesia 2014 bagian II C disebutkan, "Iklan dan pelaku periklanan harus melindungi dan menghargai para pemangku kepentingan, tidak merendahkan agama, budaya, negara, dan golongan, serta tidak bertentangan dengan hukum."

Pada butir 2.27.3 kitab yang sama juga tercantum, "Penggunaan simbol-simbol keagamaan dalam iklan tidak boleh dieksploitasi agar tidak menimbulkan perbedaan persepsi pada para penganut agama tersebut."

"Suara beduk dan azan pada kasus di atas adalah bagian dari simbol keagamaan, yaitu agama Islam," kata Ridwan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com