Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Jonan: Saya Selalu Berkomunikasi dengan Menko Perekonomian

Kompas.com - 15/07/2015, 08:34 WIB
Andreas Maryoto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mempertanyakan pengamat ekonomi Faisal Basri yang menyatakan bahwa ia termasuk menteri yang tidak patuh dalam menjalankan tugas. Jonan mengatakan, selama ini ia selalu berkomunikasi dengan Menko Perekonomian Sofyan Djalil terkait berbagai tugasnya. (Baca: Dituding Faisal Basri Tak Mau Diajak Rapat oleh Menko, Ini Jawaban Jonan)

"Saya kira, Faisal Basri yang saya kenal tidak akan berkomentar yang bukan dalam domainnya Apakah Beliau diminta Menko Sifyan Djalil untuk mengatakan secara terbuka? Saya pernah hadir beberapa kali dalam rapat yang dipimpin Menko Perekonomian. Namun, apabila saya berhalangan, Kemenhub selalu mengirimkan minimal seorang pejabat eselon 1 untuk mewakili saya," kata Jonan, di Jakarta, Rabu (15/7/2015).

Menurut Jonan, selama ini, ia berkomunikasi melalui pesan singkat mau pun telepon dengan Menko Perekonomian jika berhalangan hadir mengikuti rapat.

"Saya selalu berkomunikasi langsung via telepon atau pun pesan pendek langsung ke Menko Perekonomian apabila saya berhalangan hadir. Satu hal yang pernah saya sampaikan kepada Menko Perekonomian agar pengiriman faksimile undangan rapat jangan terlalu dekat dengan tanggal acara, karena sering faksimile diterima kurang dari sehari sebelum pertemuan," kata Jonan.

Sebelumnya, Pengamat ekonomi dari Universitas Indonesia (UI), Faisal Basri, menilai, ada sejumlah menteri Kabinet Kerja yang tidak patuh dalam melakukan tugasnya. Menurut Faisal, informasi itu ia peroleh langsung dari dalam lingkaran Istana.

Faisal mengungkapkan, menteri yang tidak patuh adalah Menteri Perhubungan Ignasius Jonan dan Menteri Pertanian Amran Sulaiman. Kedua menteri ini disebut Faisal selalu menolak saat diminta rapat bersama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil.

Staf Khusus Menhub, Hadi M Djuraid, pun telah menyampaikan bantahan atas tudingan yang diucapkan Faisal Basri. Hadi menjelaskan, jika Jonan tidak menghadiri beberapa undangan rapat Menko Perekonomian, semata-mata karena sedang mengadakan perjalan dinas di luar Jakarta atau pada saat yang sama sudah ada agenda penting yang telah dijadwalkan sebelumnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com