"Kan ada ratusan, ada di irigasi, kelistrikan ada, umumnya proyek infrastruktur. Jumlahnya cukup banyak, lebih dari 50 persen," kata Andrinof, di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (16/7/2015).
Oleh karena itu, pemerintah tengah mengejar persiapan pelaksanaan proyek.
Pada hari ini, Wakil Presiden Jusuf Kalla kembali memimpin rapat mengenai perencanaan infrastruktur. Andrinof menyampaikan bahwa Wapres mengarahkan agar tahun anggaran proyek menjadi tahun pelaksanaan proyek. Tidak ada lagi perencanaan proyek yang dilakukan pada tahun anggaran.
"Maka perencanaan harus sudah ada sebelum memasuki tahun anggarannya. Misalnya untuk proyek 2017, di 2016 harus sudah siap semua perencanaannya," tutur Andrinof.
Selama ini, kesiapan proyek sering kali belum memadai sehingga anggarannya tidak bisa dicairkan. Para calon investor pun belum bisa memutuskan untuk menggelontorkan dana jika perencanaan teknis belum siap.
"Ketika apa yang ingin dibuat ditentukan, ketika dukungan dana tambahan kita sudah temukan sumbernya dari negara mitra. Masalahnya adalah kesiapan, ada yang feasibilty study (studi kelayakan) belum ada," sambung Andrinof.
Untuk mempercepat kesiapan perencanaan, pemerintah tengah mengonsolidasikan sumber daya dalam negeri. Kementerian Riset dan Teknologi dilibatkan untuk mengarahkan perguruan tinggi memberdayakan sumber daya yang dimiliki dalam menyusun perencanaan proyek. Pemerintah juga akan memberdayakan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), serta Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) akan dilibatkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.