Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Pimpinan Tinggi Madya Badan Ekonomi Kreatif Dilantik

Kompas.com - 27/07/2015, 15:49 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Badan Ekonomi Kreatif (BEKraf) berusaha melengkapi struktur kelembagaannya meski belum memiliki anggaran. Secara bertahap, struktur kelembagaan akan dilengkapi sampai akhir tahun 2015 dan program kerja ditargetkan dimulai pada 2016.

Kepala BEKraf Triawan Munaf melantik delapan pimpinan tinggi madya BEKraf, Senin (27/7/2015), di Gedung Setneg, Jakarta.

Seluruh pejabat BEKraf yang baru dilantik ini merupakan non-PNS hasil seleksi yang dilakukan oleh lembaga penguji independen dari Lembaga Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

"Targetnya akhir tahun ini selesai kelembagaan, program kerja pada tahun depan," kata Triawan seusai acara pelantikan.

Adapun pimpinan tinggi madya BEKraf yang dilantik itu adalah Ricky Josep Pesik sebagai Wakil Kepala BEKraf, Abdur Rohim Boy Berawi sebagai Deputi bidang Riset, Edukasi dan Pengambangan, Fadjar Hutomo sebagat Deputi bidang Akses Permodalan, Joshua Puji Mulia Simanjuntak sebagai Deputi bidang Pemasaran.

Selain itu, Hari Santosa Sungkari sebagai Deputi bidang Infrastruktur, Ari Juliano Gema sebagai Deputi bidang Fasilitasi Hak Kekayaan Intelektual dan Regulasi, Endah Wahyu Sulistianti sebagai Deputi bidang Hubungan Antar-Lembaga dan Wilayah, serta Harry Waluyo sebagai Sekretaris Utama.

Pelantikan pimpinan tinggi madya ini dilakukan setelah enam bulan BEKraf dibentuk oleh Presiden Joko Widodo sebagai lembaga pemerintah nonkementerian.

Dalam proses seleksi, terdapat puluhan peserta yang mengikuti seleksi terbuka sesuai dengan rekam jejak pengalaman di bidang ekonomi kreatif dan bidang kompetensi yang relevan dengan kebutuhan organisasi BEKraf.

"Kandidat yang terpilih memiliki rekam jejak kepemimpinan yang baik di industrinya dan karya yang berbicara di tingkat dunia," ujar Triawan.

Ia melanjutkan, selanjutnya akan dibentuk panitia seleksi untuk mencari figur potensial berstatus PNS yang akan mengisi jabatan direktur BEKraf. Triawan mengaku telah berkomunikasi dengan sejumlah kementerian/lembaga untuk mendapatkan figur-figur terbaik.

"Kita sudah kirim surat ke kementerian untuk menyumbang tenaga-tenaga kementerian untuk ikut pansel," ucapnya.

Sejak awal pembentukannya, BEKraf disebut akan mendapatkan anggaran sebesar Rp 1 triliun. Dana sebesar itu akan digunakan untuk melengkapi organisasi dan menjalankan program kerja BEKraf.

Namun sampai saat ini, BEKraf belum mendapat anggaran memadai. Bahkan, BEKraf belum memiliki kantor.

Triawan menyampaikan, BEKraf kemungkinan besar akan menyewa salah satu gedung yang dilengkapi furniture untuk dijadikan kantor. Akan tetapi, penyewaan gedung itu harus dilakukan dengan mekanisme tender.

"Ada beberapa kandidat tempat untuk disewa menjadi kantor, tapi kan harus tender. Makanya saya selalu minta untuk bersabar," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com