Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rajawali Belum Terima Uang Muka Penjualan BW Plantation

Kompas.com - 27/07/2015, 15:51 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Transaksi jual beli saham PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT) antara Rajawali Corpora kepada Felda Global Ventures Holdings Berhad (FGV) tak berjalan sempurna. Sebab, FGV belum membayar uang muka pembelian BWPT.

Seharusnya uang muka bisa diterima pada pertengahan Juli 2015 lalu. Ini sesuai dengan perjanjian antara Rajawali dan FGV pada 12 Juni 2015. Adapun, nilai uang muka yang harus dibayarkan FGV mencapai 174,5 juta dollar AS.

Tapi hingga saat ini pembayaran belum diterima. "Saya kurang tahu kenapa karena itu proses internal mereka," kata General Manager Investment Rajawali Corpora Adam Jayaputra kepada Kontan.

Sebelumnya, FGV telah melapor ke Bank Negara Malaysia dan Menteri Keuangan Malaysia mengenai pembayaran uang muka tersebut. Kata Adam, proses merger dan akuisisi butuh waktu panjang. Saat ini, FGV masih due diligence terhadap BWPT.

Sekadar informasi, FGV merupakan bisnis keluarga Perdana Menteri Malaysia Najib Razak. Saat ini, Najib tengah menghadapi skandal aliran dana 1 Malaysia Development Berhad (1MDB) sebesar 700 juta dollar AS yang diduga mengalir ke rekening pribadi Najib. Akibatnya, rekening Najib diblokir pemerintah Malaysia.

Adam menyebut, kasus ini semestinya tak mempengaruhi pembayaran BWPT. "Karena ini transaksi bisnis, tak ada kaitan politik," ujar Adam.

Uang muka yang harus FGV bayarkan ke Rajawali setara 25 persen dari total nilai transaksi BWPT. Rajawali melego 37 persen saham BWPT seharga 680 juta dollar AS. Pembayaran terdiri dari 632 juta dollar AS dibayar tunai dan 48 juta dollar AS dengan pertukaran 2,55 persen saham FGV.

Rajawali juga masih bergelut dengan proses divestasi PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI) dan PT Nusantara Infrastructure Tbk (META). Ada banyak prosedur administrasi yang perlu dilalui, dan memakan waktu. (Annisa Aninditya Wibawa)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Kontan
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Whats New
Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Work Smart
Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Whats New
Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Whats New
Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Whats New
OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

Whats New
Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Whats New
LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Whats New
Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Whats New
Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Earn Smart
Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Whats New
Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Whats New
Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com