Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Bos Pemred "Obor Rakyat" Jadi Komisaris Antam, Ini Penjelasan Kementerian BUMN

Kompas.com - 28/07/2015, 14:31 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kementerian BUMN membantah tudingan bahwa pihaknya sengaja mengangkat bos dari Pemimpin Redaksi Obor Rakyat, Velix Vernando Wanggai, sebagai komisaris di PT Aneka Tambang (Antam).

"Terkait dengan pemberitaan di beberapa media massa tentang posisi Velix Vernando Wanggai di BUMN PT Aneka Tambang (Antam), dengan ini saya mencoba meluruskan informasi di berbagai media tersebut," kata Sesmen BUMN Imam Apriyanto Putro dalam pernyataan tertulisnya, Selasa (28/7/2015).

Menurut Sesmen BUMN, posisi Velix di Antam sudah ada sejak era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan bukan posisi baru yang diangkat pada era Menteri Rini Soemarno.

"Velix Vernando Wanggai mulai menjadi Komisaris Antam dalam RUPS 30 April 2013. Pada RUPS tersebut, ada dua orang komisaris yang diganti, yaitu Bambang Brodjonegoro dan Burhan Muhammad dan digantikan oleh Robert A Simanjuntak dan Velix Vernando Wanggai," ujarnya.

Dia menjelaskan bahwa pada RUPS Antam 31 Maret 2015, Velix Vernando Wanggai bukan dipilih dalam RUPS tersebut, melainkan hanya melanjutkan masa kerjanya yang belum berakhir.

Imam berharap klarifikasi ini dapat meluruskan pemberitaan yang seolah menempatkan Kementerian BUMN era Rini yang mengangkat Velix sebagai Komisaris Antam.

"Demikian penjelasan saya, semoga bermanfaat dan bisa meluruskan berita terkait. Atas perhatiannya, saya ucapkan terima kasih," kata Imam.

Sebelumnya, keberadaan Velix sebagai komisaris di Antam memicu protes dari sejumlah pihak, termasuk dari politisi partai pendukung Presiden Jokowi dan relawan.

Bahkan, politisi PDI-P, Eva Kusuma Sundari, mencium ada kecenderungan sabotase pribadi dan kelompok untuk meloloskan agenda di luar agenda Presiden mengingat keberadaan Velix yang merupakan atasan langsung dari Setiyardi, Pemred Obor Rakyat saat masih di Istana.

"Bagaimana para individu yang diduga dan sudah dilaporkan terkait kasus Obor Rakyat bisa justru diberikan posisi strategis untuk mengawal Nawacita? Ini di luar akal sehat," kata Eva.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com