Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbankan Masih Ragu Gelontorkan Kredit untuk Industri Kreatif

Kompas.com - 30/07/2015, 07:30 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Direktur Utama Bank Central Asia (BCA) Jahja Setiaatmadja mengungkapkan, perbankan belum tertarik memberikan dana besar-besaran kepada industri kreatif. Meski saat ini berkembang pesat, industri kreatif dinilai belum mampu meyakinkan perbankan mengucurkan dana lebih besar.

"Misal main di internet jualan fashion gitu. Tiba-tiba laku. Oke, tapi enam bulan kemudian seribu orang mengerjakan hal yang sama, yang namanya laku jadi biasa aja. Nah, buat bank itu bukan suatu bisnis yang bisa dikasih financing gede-gedean," ujar Jahja di Jakarta, Rabu (29/7/2015).

Menurut dia, perbankan selalu memiliki pandangan, bisnis yang baik untuk investasi yaitu bisnis yang memiliki prospek jangka panjang. Sementara industri kreatif, kata dia, belum menunjukkan bukti termasuk ke dalam bisnis jangka panjang seperti yang diinginkan perbankan.

Meski begitu, lanjut dia, bukan berarti perbankan tak akan masuk ke industri kreatif. Saat sektor industri tersebut mampu meyakinkan perbankan, Jahja yakin banyak bank yang akan tertarik memberikan dana investasi untuk industri tersebut.

"Ini bukan jangka enam bulan atau setahun sukses, tapi sebagai ukuran harus 20 tahun dia harus sukses. Jadi itu yang membuat kita tidak mudah masuk ke industri kreatif. Itu harus benar-benar diyakini bahwa industri ini (industri kreatif) bukan industri yang entry barrier," kata dia.

"Industri harus, harus dong meyakinkan perbankan (bahwa industri kreatif bisa beragam jangka panjang), bukan hanya ini (hasil produksi) hebat, keren, laku," kata Jahja.

Satu poin penting yang diungkapkan Jahja, perbankan juga selalu melihat track record suatu sektor apabila ingin memberikan pembiayaan secara besar. Saat pengajuan kredit, bank akan melihat bagaimana aliran dana sektor usaha sebelum memutuskan akan memberikan pendanaan atau tidak.

Sebelumnya, Perhimpunan Perbankan Umum Nasional (Perbanas) mendorong agar perbankan nasional mulai melihat potensi industri kreatif Indonesia. Selain itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memandang bahwa modal ventura bisa dimanfaatkan sebagai salah satu sumber pembiayaan potensial bagi pengusaha pemula, termasuk industri kreatif.

OJK pun berupaya agar modal ventura dapat membiayai para wirausahawan yang berkecimpung di industri kreatif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Whats New
Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Whats New
Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Whats New
Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Whats New
Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Whats New
Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Whats New
Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Whats New
Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com