"Dari mulai berdiri sampai 2012, PPD enggak pernah untung. Namun, tiga tahun terakhir, kami sudah untung. Alhamdulillah, dua tahun kemarin kami sudah untung Rp 200 juta. Walaupun kecil, itu dari rugi puluhan miliar. Pada semester I tahun ini, kami juga sudah untung Rp 4 miliar," kata dia di Ungaran, Jawa Tengah, Rabu (29/7/2015).
Menurut Pande, keuntungan diperoleh sejak ancaman akuisisi dilontarkan oleh Menteri BUMN periode sebelumnya, Dahlan Iskan. Saat itu, Dahlan mengatakan hendak menjual perusahaan tersebut ke pihak lain karena tidak pernah mendatangkan keuntungan.
"Semenjak diakuisisi, saya ditugaskan Pak Dahlan untuk jadi Dirut PPD. Kami coba membenahi," ujar dia.
Pande mengaku, keuntungan mulai diperoleh setelah adanya penerapan e-ticketing pada operasionalisasi bus-bus yang mereka jalankan. Ia menilai, penerapan sistem tersebut sanggup mencegah kebocoran yang sebelumnya mencapai 40 persen dari pendapatan.
"Sebelumnya, kebocoran hampir 40 persen. Dengan adanya sistem ini, kami harapkan kebocoran yang 40 persen itu, 20 persen untuk perusahaan, 20 persen lagi untuk kesejahteraan karyawan," ucap Pande.
PPD sendiri dalam waktu dekat akan meluncurkan bus kota pertama di Indonesia yang memasang mesin e-ticketing di dalam bus. Peluncuran bus tersebut dijadwalkan akan dilangsungkan pada 10 Agustus 2015. Bus-bus yang jumlah totalnya mencapai 78 unit itu menurut rencana akan digunakan sebagai transjabodetabek.
Menurut Pande, 78 bus yang akan diluncurkan nantinya akan dioperasikan untuk melayani rute dari Jakarta menuju Bekasi, Depok, dan Tangerang. Ia menyebutkan bahwa pembukaan rute ke ketiga kota penyangga tersebut melanjutkan perkembangan layanan transjabodetabek tahap awal yang telah beroperasi secara resmi sejak Oktober 2014. Untuk tahap awal, transjabodetabek akan melayani rute Jakarta ke Tangerang Selatan, tepatnya Ciputat-Blok M.
"Ini salah satu cara PPD memperbaiki citra dengan pembenahan ke sistem yang modern. Kami berencana merevitalisasi semua angkutan yang saat ini eksis, mudah-mudahan tahun depan bisa terlaksana. Kalau semua sudah e-ticketing, tentunya yang ngetem-ngetem tidak akan terjadi lagi," ujar Pande.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.