Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonomi Nasional Melambat, Cadangan BNI Naik 172 Persen

Kompas.com - 30/07/2015, 15:40 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) menyatakan perlambatan ekonomi nasional mendorong perseroan mengambil kebijakan yang konservatif dengan meningkatkan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN).

Direktur Utama Bank Nasional Indonesia (BNI) Achmad Baiquni mengungkapkan perlambatan ekonomi di Indonesia cukup mempengaruhi performa pelaku usaha nasional, yang di antaranya adalah debitur perseroan.

"Ini menang karena pertumbuhan (ekonomi) melambat. Ada beberapa debitur kita kesulitan keuangannya. Misalnya pedagangannya mengalami penurunan jadi pembayarannya mengalami hambatan," ujar Achmad di Kantor Pusat BNI, Jakarta, Kamis (30/7/2012).

HIngga akhir semester I, rasio kredit bermasalah perseroan tercatat menjadi 3 persen dari periode yang sama 2,2 persen. Dari paparan kinerja BNI diketahui dana cadangan yang dialokasikan perseroan naik sebesar 172,2 persen dari Rp 2,20 triliun menjadi Rp 5,99 triliun.

"Jadi kenapa NPL naik sedikit tapi CKPM banyak karena kita melihatnya begini, tahun lalu, rasio CKPM terhadap NPL itu masih di bawah 130 persen atau sekitar 129 persen. Kalau kita lihat bank-bank yang sebanding dengan kita itu ada yang 200 persen. Tapi umumnya 150 persen. Kita ingin menuju ke situ," kata Achmad.

Sebelumnya, karena peningkatan CKPM itu, laba bersih BNI pada semester I-2015 ini turun 50,1 persen dari Rp 4,94 triliun pada tahun lalu menjadi Rp 2,43 triliun tahun ini. Meski laba menurun, pendapatan bunga bersih perseroan meningkat 14 persen dari Rp 10,8 triliun pada semester I 2014 menjadi Rp 12,3 triliun pada semester I 2015.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Whats New
IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Whats New
Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Whats New
Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Whats New
Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com