Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Didesak Keluarkan Kebijakan Peningkatan Konsumsi BBN untuk Industri Otomotif

Kompas.com - 02/08/2015, 11:27 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -  Ketua Advokasi dan Kebijakan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Tungkot Sipayung meminta pemerintah segera membuat kebijakan peningkatan konsumsi di industri otomotif. Ia mengatakan kebijakan tersebut sangat diperlukan untuk meningkatkan konsumsi biodiesel di dalam negeri terutama sektor otomotif yang baru mencapi 15 persen kandungannya.

“Pemerintah harus secepatnya keluarkan kebijakan yang mewajibkan para pelaku industri otomotif harus bisa meningkatkan penggunaan biodiesel atau BBN untuk mengurangi konsumsi BBM fosil. Saat ini kan sudah mau dinaikkan menjadi 20 persen tapi itu saja masih kurang penyerapannya,” kata Tungkot di Jakarta dalam siaran pers yang diterima Kompas.com akhir pekan ini.

Tungkot menegaskan pasokan bahan baku dan produksi BBN Indonesia yang sangat melimpah. Peningkatan ini bisa untuk mengurangi emisi atau gas buang di kendaraan. “Penggunaan biodiesel ini bisa mengurangi emisi atau gas buang hingga 60 persen. Kalau ini ditingkatkan bukan tidak mungkin udara di Indonesia menjadi sangat bersih,” tambahnya.

Konsumsi biodiesel Indonesia saat ini baru mencapai 6 juta ton dinilai masih terlalu kecil dibandingkan dengan konsumsi bahan bakar fosil yang mencapai 35 juta ton. Itu pun, menurut dia, sebagian besar dikonsumsi untuk keperluan mesin pabrik.

Pemerintah sendiri saat ini tengah menyiapkan peningkatan penggunaan biodiesel dari 15 persen menjadi 20 persen untuk industri otomotif. “Penelitiannya sedang dilakukan kita berharap secepatnya bisa selesai sehingga dapat digunakan lalu ditingkatkan hingga 50 persen,” katanya.

Sementara mengenai sertifikasi hijau seperti yang diharapkan kalangan pengusaha, Tungkon menegaskan hasil uji coba terhadap penelitian biodiesel tersebut sudah cukup menjadi modal bagi para pelaku industri biodiesel atau otomotif.

“ Yang jelas untuk produksi bio diesel sudah ada spesifikasi seperti apa. Sekarang yang perlu didorong adalah bagaimana kalangan pelaku industri otomotif mau menyerap BBN itu sendiri,” lanjutnya.

Pemberian sertifikat hijau ini membutuhkan persiapan yang panjang karena melibatkan berbagai kementerian dan pemangku kepentingan lainnya. Karena itu, perlu ada kesepahaman antar kementerian dalam melihat pengembangan biodiesel ini dalam kerangka membangun kemandirian energi nasional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com