Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BKPM "Rayu" Pengusaha Jepang untuk Tanamkan Modal di Indonesia

Kompas.com - 02/08/2015, 14:15 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com -
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) terus mendorong masuknya investasi industri komponen otomotif ke Indonesia. Tak heran, saat kegiatan pemasaran investasi BPKM 28-30 Juli 2015 di Jepang, mereka juga fokus merayu pengusaha industri komponen mobil. Kepala BKPM Franky Sibarani  bertemu one-on-one meeting dengan tiga industri komponen mobil Jepang.

Franky mengungkapkan, ketiga industri itu berkomitmen menanamkan modalnya di Indonesia. Namun mereka masih mempertanyakan persoalan formula penentuan kenaikan upah buruh yang tidak bisa diprediksi besarannya. “Ketiga perusahaan itu mempertanyakan kenaikan upah buruh yang dapat mencapai 30 persen-50 persen,” ungkap Franky dalam siaran tertulis Sabtu (2/8/2015).

BKPM pun memberikan jawaban, bahwa pemerintah sedang memperbaiki sistem pengaturan upah. Pemerintah sedang memfinalisasi peraturan tentang formula penentuan kenaikan upah buruh yang berlaku lima tahun.

BKPM juga menyarankan ketiga industri komponen tersebut menjajaki lokasi investasi di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Alasannya upah buruhnya tidak setinggi di Jawa Barat

Franky menjelaskan, salah satu perusahaan ini berencana memperluas bisnis investasinya senilai 72 Juta dollar AS. Perluasan investasi ini diprediksi bakal meningkatan produksi perusahaan ini hingga 47 persen. Investasi tersebut diperkirakan bakal menyerap tenaga kerja hingga 10.000 orang.

Saat ini, BKPM menjadikan industri komponen sebagai salah satu fokus pemasaran investasi karena sifatnya yang dapat menyerap tenaga kerja cukup besar, berorientasi ekspor sekaligus dapat mengurangi impor yang dibutuhkan oleh industri otomotif nasional.

Franky mencontohkan salah satu perusahaan komponen yang mampu menarik tenaga kerja yakni PT Semarang Autocomp Manufacturing Indonesia (PT SAMI). Perusahaan yang berlokasi di Jepara ini dapat menyerap 3.000 tenaga kerja langsung. 

“Kami juga mendorong investasi industri komponen dapat bermitra dengan industri komponen nasional, kemudian fokus pada komponen yang belum dapat dibuat industri komponen yang ada, atau sudah dibuat namun belum dapat memenuhi kebutuhan," ungkap Franky.

BKPM juga akan memfasilitasi industri komponen untuk bekerjasama dengan perguruan tinggi atau lembaga pendidikan menengah terkait dengan penyediaan SDM siap kerja.

Menurut data BKPM, total realisasi industri alat angkutan dan transportasi pada semester I 2015 sebesar Rp 14,92 Triliun. Jumlah ini naik 36 persen dibandingkan realisasi periode yang sama tahun 2014 sebesar Rp 10,97 Triliun. (David Oliver Purba)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com