Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bappenas: Studi Rel Kereta di Papua Barat Selesai Tahun 2015

Kompas.com - 03/08/2015, 14:40 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com -
Pemerintah kembali berjanji mempercepat pembangunan infrastruktur di Pulau Papua. Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Pembangunan Nasional (Bappenas) menargetkan studi kelayakan atau feasibility study (FS) untuk proyek pembangunan rel di Papua Barat dengan rute Sorong-Manokwari kelar pada tahun ini. Ini berarti, tahap konstruksi mega proyek tersebut bakal dilakukan sebelum tahun 2019.

Direktur Transportasi Bappenas Bambang Prihartono, menjelaskan, pelaksanaan FS masih diproses oleh Kementerian Perhubungan. "Kegiatan FS bisa dilaksanakan tiga hingga enam bulan, kami harapkan selesai pada tahun 2015," kata dia, Jumat (31/7/2015).

Berdasarkan rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) 2015-2019, pemerintah berencana mengembangan jaringan rel kereta api sepanjang 3.528 kilometer rel kereta di Jawa, Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, dan Papua.

Di wilayah Papua, akan dibangun jaringan rel kereta sepanjang 100 km rel kereta yang terbagi dua dalam dua rute yakni, Sorong-Manokwari dan Jayapura-Sarmi. "Prioritas kami Sorong-Manokwari, kami harapkan ada aktivitas pembangunan rel kereta di Papua dalam lima tahun ini," ungkap Bambang.

Dia menjelaskan, nantinya hasil pelaksanaan FS proyek Sorong-Manokwari akan dapat memberikan gambaran berupa jumlah penumpang, industri yang dapat berkembang di wilayah setempat serta potensi angkutan barangnya. Selain itu, tahapan ini juga akan memetakan ruas-ruas rel kereta yang akan menjadi bagian di sepanjang rute Sorong-Manokwari. 

Setelah kegiatan FS rampung, lalu dilanjutkan dengan kegiatan detail engineering design (DED), pembebasan lahan, dan kegiatan konstruksi. "Proses DED kami targetkan diselesaikan satu tahun setelah FS," ungkapnya. 

Menurut Bambang, biaya FS  proyek diproyeksikan akan mencapai Rp 3 miliar. Sedangkan untuk pendanaan tahapan DED atawa rancang bangun diperkirakan akan mencapai Rp 30 miliar. Dana tersebut berasal dari APBN.

Sayangnya, Bambang belum memastikan total kebutuhan pendanaan untuk proyek di wilayah bagian timur Indonesia tersebut. "Nilai kebutuhan investasi nanti setelah FS selesai, seluruhnya akan dibiayai oleh APBN," jelas dia.

Selain rel, pemerintah juga tengah mengerjakan proyek jalan Trans Papua dibawah  Kementerian PU&Pera. Yang masuk daftar perbaikan tahun ini ialah ruas jalan Merauke-Oksibil, Jayapura-Wamena, Wamena-Enarotali, Manokwari-Sorong, Timika-Tinatorali, dan Oksibil-Wamena. (Muhammad Yazid)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com