Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Ingin Picu Krisis, Pemerintah Pilih Jaga Stabilitas Ekonomi ketimbang Pertumbuhan

Kompas.com - 04/08/2015, 17:21 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Di tengah tekanan perekonomian global saat ini, pemerintah lebih memilih menjaga stabilitas ekonomi ketimbang mengejar pertumbuhan perekonomian yang tinggi. Pasalnya, pemerintah tak ingin krisis ekonomi yang terjadi pada 1997 silam terjadi lagi.

"(Kondisi ekonomi saat ini) Berbeda dengan 1997. Sekarang ini yang kita jaga stabilitas sambil mendorong pertumbuhan ekonomi. Stabilitas penting karena 1997 pertumbuhan luar biasa, tapi stabilitas tidak terjaga. Maka ekonomi colaps. Kalau stabilitas terjaga, tekanan luar biasa, kita jaga ekonomi kita stabil," ujar Bambang di kantor BI, Jakarta, Selasa (4/8/2015).

Dia mengakui bahwa salah satu faktor kurangnya dorongan pada perekonomian nasional disebabkan belanja modal masih rendah. Hingga semester I-2015, belanja modal pemerintah baru mencapai 15 persen.

Namun demikian, Bambang yakin bahwa rendahnya belanja modal itu akan meningkat pada semester II-2015. Pasalnya, penggunaan belanja modal akan naik setiap memasuki pertengahan tahun.

"Betul belanja modal masih 15 persen di semester I-2015, tapi ini pola berulang. Belanja modal akan naik pesat di semester II-2015. Kami yakin belanja modal bisa mencapai 80-85 persen hingga akhir tahun. Kalau (belanja modal) naik ke 85 persen akan membuat pertumbuhan ekonomi semester II lebih baik. Itu jelas bagaimana strategi Menkeu dengan Bank Indonesia dalam jaga stabilitas sambil berupaya mendorong pertumbuhan ekonomi," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com