Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dapat Tips dari Pelanggan, Karyawan Perusahaan Ini Wajib Setor Sebagian ke Perusahaan

Kompas.com - 04/08/2015, 18:23 WIB

LONDON, KOMPAS.com
- Para karyawan perusahaan pizza siap saji yang berbasis di Inggris, Pizza Express, segera menggelar demo untuk memprotes kelakuan perusahaan yang mereka nilai keterlaluan.

Adapun kebijakan perusahaan yang diprotes itu adalah setiap karyawan yang mendapatkan tips dari pelanggan wajib menyisihkan 8 persen untuk perusahaan sebagai biaya administrasi.

Sebagaimana dikutip dari independent.co.uk, Selasa (4/8/2015), seorang karyawan Pizza Express yang tak mau disebutkan namanya mengungkapkan, gara-gara kebijakan itu, dia setiap kali selesai kerja harus membayar sekitar 3 pounsterling atau Rp 63.000.

Didorong oleh rasa kesal, karyawan tersebut lantas menulis surat kepada CEO perusahaan tersebut, Richard Hodgson. Dalam suratnya, dia memprotes kebijakan tersebut. "Saya telah bekerja di Pizza Express selama 15 tahun. Hingga saat ini saya masih dibayar dengan standard gaji nasional yakni 6,50 poundsterling. Karena itu, saya dan beberapa rekan sangat bergantung pada tip yang diberikan pelanggan," tulis karyawan perempuan itu.

Karyawan tersebut juga mengungkapkan bahwa dia telah bekerja cukup keras. Ketika perusahaan mengutip beberapa persen dari pendapatannya dari tips konsumen, dia merasa ada sesuatu yang tidak beres. "Karena itulah saya berbicara keras tentang hal ini," jelasnya.

Kampanye untuk menolak kebijakan itu telah diluncurkan, dan petisi sudah berhasil menarik sekitar 5.000 orang menandatangani penolakan tersebut.

Sementara itu, salah satu pengurus serikat pekerja Inggris, dari divisi industri makanan dan minuman Dave Turnbull menuturkan sebagian besar karyawan komplain terhadap kebijakan itu.

Seorang karyawan Pizza Express bahkan memperkirakan perusahaan berhasil mengumpulkan tambahan pendapatan hingga 1 juta pounsterling atau sekitar Rp 21 miliar dari potongan tips karyawan. Saat dikonfirmasi tentang hal ini, perusahaan tersebut membantah bakal memasukkan hasil potongan tips ke dalam pendapatan tambahan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Whats New
Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Whats New
Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Whats New
Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja, Cek Posisi dan Syaratnya

Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Tahun Pertama Kepemimpinan Prabowo, Rasio Utang Pemerintah Ditarget Naik hingga 40 Persen

Tahun Pertama Kepemimpinan Prabowo, Rasio Utang Pemerintah Ditarget Naik hingga 40 Persen

Whats New
Revisi Aturan Impor Barang Bawaan dari Luar Negeri Bakal Selesai Pekan Ini

Revisi Aturan Impor Barang Bawaan dari Luar Negeri Bakal Selesai Pekan Ini

Whats New
Pacu Kontribusi Ekspor, Kemenperin Boyong 12 Industri Alsintan ke Maroko

Pacu Kontribusi Ekspor, Kemenperin Boyong 12 Industri Alsintan ke Maroko

Whats New
Uji Coba Bandara VVIP IKN Akan Dilakukan pada Juli 2024

Uji Coba Bandara VVIP IKN Akan Dilakukan pada Juli 2024

Whats New
Menteri Basuki Bakal Pindah ke IKN Juli 2024 dengan 2 Menteri Lain

Menteri Basuki Bakal Pindah ke IKN Juli 2024 dengan 2 Menteri Lain

Whats New
Harga Emas Dunia Stabil di Tengah Meredanya Konflik Timur Tengah

Harga Emas Dunia Stabil di Tengah Meredanya Konflik Timur Tengah

Whats New
Pemerintah Susun Rancangan Aturan Dana Abadi Pariwisata, untuk Apa?

Pemerintah Susun Rancangan Aturan Dana Abadi Pariwisata, untuk Apa?

Whats New
Soal Wajib Sertifikat Halal di Oktober, Kemenkop-UKM Minta Kemenag Permudah Layanan untuk UMKM

Soal Wajib Sertifikat Halal di Oktober, Kemenkop-UKM Minta Kemenag Permudah Layanan untuk UMKM

Whats New
Google Kembali Pecat Karyawan yang Protes Kerja Sama dengan Israel

Google Kembali Pecat Karyawan yang Protes Kerja Sama dengan Israel

Whats New
Nasabah Bank Jago Bertambah 3 Juta Setiap Tahun

Nasabah Bank Jago Bertambah 3 Juta Setiap Tahun

Whats New
RUPST MPXL Sepakati Pembagian Dividen dan Tambah Komisaris

RUPST MPXL Sepakati Pembagian Dividen dan Tambah Komisaris

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com