Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Melemah, Masyarakat Kian Getol Kumpulkan Valas

Kompas.com - 05/08/2015, 16:43 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Depresiasi rupiah mendorong masyarakat getol menggemukkan simpanan valuta asing. Beberapa di antaranya bahkan mengkonversi simpanan dalam bentuk rupiah menjadi dollar AS atau dollar Singapura.

Oki Samudra (31), salah satunya. Karyawan perusahaan pelat merah ini mengaku, mengkonversi seluruh simpanannya dari rupiah ke dollar Singapura baru-baru ini. Alasannya, nilai tukar rupiah semakin loyo dan bunga simpanan di bank tidak menarik.

"Biaya administrasi simpanan valas lumayan besar dan bunganya kecil. Namun, nilai tukar rupiah terhadap dollar sedang tinggi. Jadi, saya memilih mengamankan dollar untuk investasi jangka pendek, seperti berlibur atau perjalanan bisnis," ujarnya kepada Kontan, Rabu (5/8/2015).

Lain cerita dengan Rina L (38). Karyawan bank asing ini mengaku, menyimpan dollar AS sebagai salah satu instrumen investasi yang likuid. "Untuk jangka panjang, dollar AS lebih menjanjikan nilainya seperti reksa dana, bahkan lebih likuid," terang dia.

Rina sendiri menyimpan dollar AS dalam bentuk simpanan di bank. Selain dollar AS, ia juga mengoleksi dollar Singapura dan beberapa mata uang asing lainnya. "Selain dollar AS, mata uang asing lainnya disimpan untuk keperluan jalan-jalan."

Dalam laporan pertumbuhan ekonomi, Lembaga Penjamin Simpanan melansir, simpanan valas di bank meningkat cukup kentara mencapai 22,9 persen pada empat bulan pertama tahun ini. Hal ini dikarenakan depresiasi rupiah yang mendorong masyarakat mengkonversi simpanan rupiah mereka menjadi valas. (Christine Novita Nababan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com