Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Protes Mahalnya Harga Daging, Pedagang Mogok Berjualan

Kompas.com - 09/08/2015, 15:24 WIB

BOGOR, KOMPAS.com - Sejumlah pedagang daging yang berjualan di Blok C dan Blok D Pasar Anyar (Pasar Kebon Kembang), Kota Bogor, Jawa Barat, mogok berjualan. Tidak satu pun kios daging yang buka hari ini, Minggu (9/8/2015).

Pantauan Antara di Pasar Anyar, Minggu, sejumlah kios daging di lantai dasar Blok C dan D yang kini berganti nama menjadi Pasar Kebon Kembang tutup. Tidak ada aktivitas pedagang maupun jual beli.

Situasi ini membuat sejumlah warga, terutama konsumen daging dari restoran, rumah makan padang maupun penjual baso, kebingungan dengan berhentinya aktivitas jual beli daging.

Tidak hanya di kios pedagang Pasar Anyar Blok C dan D, sekitar 30 lapak pedagang yang ada di Ruko Jalan MA Salmun samping rel kereta juga berhenti berjualan.

"Pedagang daging hari ini tidak berjualan,dari tadi pagi. Katanya mogok karena harga daging mahal," ujar Agus, salah seorang keamanan pasar.

Menurut Agus, pedagang meninggalkan lapaknya kosong begitu saja. Menurut informasi, mereka akan bergabung dengan pedagang daging lainnya di Jakarta untuk berunjuk rasa.

"Katanya mau demo ke Jakarta, jadi tidak ada pedagang daging yang ke pasar hari ini," kata dia.

Hal serupa juga disampaikan oleh Fauzi (37) pedagang bumbu di Pasar Anyar Blok C-D. Menurut dia, pedagang daging berhenti berjualan karena harga daging sangat mahal, yakni mencapai Rp 140 ribu per kilo gram.

"Kemarin harga daging cukup tinggi sudah mencapai Rp140 ribu per kg. Sebelumnya, masih Rp 120 ribu pedagang tetap berjualan. Mungkin karena sekarang stok sudah habis jadi mereka tidak berjualan," kata Fauzi yang tokonya berada persis di depan kios daging.

Menurut Fauzi, tutupnya pedagang daging ini membuat sejumlah warga yang biasa membeli daging kebingungan. Banyak yang bertanya-tanya, kenapa pedagang daging tidak berjualan, sehingga mereka tidak mendapatkan daging untuk dibawa pulang.

"Dari pagi konsumen banyak yang nanyain, mereka yang belum tahu daging mahal, bertanya-tanya dimana lagi ada yang jualan daging. Terutama warung makan dan penjual baso," kata Fauzi.

Berdasarkan informasi, aksi mogok yang dilakukan oleh pedagang daging sebagai bentuk protes karena mahalnya harga jual daging yang kini mencapai Rp140 ribu per kg. Pedagang kesulitan untuk menjual daging karena harga yang terlalu tinggi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com