Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teknologi untuk Peritel

Kompas.com - 09/08/2015, 21:19 WIB
Anastasia Joice

Penulis


HONGKONG, KOMPAS.com - Aplikasi-aplikasi di telepon selular tidak hanya dapat digunakan untuk bermain, tetapi juga untuk meningkatkan penjualan peritel. Cherrypicks merupakan perusahaan perangkat lunak yang mengembangkan berbagai aplikasi.

“Kami sudah hadir di Indonesia sejak 10 tahun lalu,” jelas CEO Cherrypicks Jason Chiu.

10 tahun silam, Cherrypicks bekerja sama dengan Telkomsel membuat ringback tones untuk pelanggan Telkomsel.   Selain itu, Cherrypicks juga meluncurkan aplikasi ibutterfly tahun 2011 yang sukses di 10 negara tetapi gagal di Indonesia.

“Penyebabnya, ketika itu pasar Indonesia dikuasai oleh Blackberry, aplikasi ini kurang cocok dijalankan dengan Blackberry,tetapi sekarang sudah,” ujar dia.

Ibutterfly adalah aplikasi yang dapat diunduh dan dijalankan dengan handset lain yang berbasis android.

Aplikasi ini dijalankan dengan menyalakan kamera telepon genggam, lalu aplikasi itu akan mendeteksi di mana keberadaan pemegangnya. Tidak lama berselang, muncullah gambar kupu-kupu di layar. Pemegang telepon harus menangkap kupu-kupu virtual tersebut dengan menggerakkan handset seperti menangkap kupu-kupu sungguhan. Kupu-kupu yang ditangkap melambangkan satu kupon  dari toko atau restoran di sekitar pemegang  telepon itu berada. Setelah beberapa kupu-kupu tertangkap, pemegang telepon dapat menukar kupu-kupu itu dengan potongan harga atau semangkok sup.

Dengan menggunakan aplikasi tersebut, peritel dapat menarik pelanggan  pemegang aplikasi memasuki tokonya dan membuka peluang lebih banyak uang yang dibelanjakan oleh pemegang telepon di tokonya. Program ini juga dapat dikembangkan dengan menangkap kupu-kupu di beberapa tempat dalam sebuah mal atau toko untuk mendapatkan potongan harga. Pelanggan yang tadinya tidak pernah mengunjungi rak tertentu di toko itu jadi dibawa mendekati rak dan membeli sesuatu dari situ sehingga membuat penjualan toko meningkat.

Klien Cherrypicks di Hongkong antara lain adalah perbankan yang mengembangkan layanan telepon banking bank besar seperti HSBC. Selain itu, Cherrypicks juga mengembangkan aplikasi mobile commerce dengan konsep O to O.  Maksudnya, menggiring pelanggan ritel dari on line ke off line.

Aplikasi Keewee memungkinkan pelanggan memilih barang dari sebuah peritel yang sudah memilih barang pada e katalog dan mengambil pesanan itu di toko. Ketika memasuki toko, keberadaan pelanggan dapat terdeteksi dan aplikasi Keewee mengirimkan pesan notifikasi yang dapat dibumbui dengan penawaran-penawaran khusus.

Masuk toko lagi, dengan teknologi augmented realty dan gimmick, pelanggan dapat melihat produk lainnya yang ada di toko. Dengan aplikasi ini, pembayaran pun dapat dilakukan dengan menggunakan telepon genggam yang sudah ada kreditnya, selain membayar dengan dana tunai atau kartu debet dan kredit. Penjualan peritel dapat bertambah karena pelanggan tinggal lebih lama di toko.

Tahun ini, HSBC berusia 150 tahun dan mengeluarkan uang kertas berdenominasi 150 dollar Hongkong. Di Hongkong, penerbitan uang tidak dilakukan oleh bank sentral melainkan oleh bank komersial yaitu HSBC dan Standard Chartered.

Uang berdenominasi 150 dollar Hongkong tersebut  sangat istimewa. Bekerja sama dengan Cherrypicks dan memanfaatkan teknologi augmented realty uang itu bukan sekadar selembar uang peringatan saja. Jika dipindai dengan telepon selular, beberapa bagian dari uang itu dapat menampilkan sejarah panjang HSBC dengan tampilan yang sangat menarik.

“Teknologi seperti ini dapat diaplikasikan di dealer mobil misalnya. Ketika ada calon pembeli, dia dapat memindai brosur sehingga dapat melihat-lihat mesin atau bagian lain dari mobil,” kata Christopher Yeong Vice President  Pengembangan Teknologi Cherrypicks.

Chiu menambahkan, dia mencari mitra lokal, terutama peritel yang mau meningkatkan penjualan dengan memanfaatkan aplikasi-aplikasi yang dibuat oleh Cherrypicks. “In Style Hong Kong di Jakarta September mendatang akan menandai kembalinya kami ke pasar Indonesia. Kami mencari berbagai mitra untuk berkembang. Termasuk perusahaan Indonesia yang mau memasuki pasar Tiongkok,” ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com