Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Tak Melemah Sendirian

Kompas.com - 10/08/2015, 15:34 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

BALIKPAPAN, KOMPAS.com — Berdasarkan data Bank Indonesia, sejak 2013 hingga pertengahan 2015, nilai tukar rupiah sudah turun 35 persen terhadap dollar Amerika Serikat (AS). Namun, rupiah tak melemah sendirian.

Hampir semua mata uang negara lain juga mengalami pelemahan nilai tukar terhadap dollar AS. "Jadi, yang terkena pelemahan kurs itu adalah semua negara, tidak hanya Indonesia," ujar Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara di Balikpapan, Kalimantan Timur, Senin (10/8/2015).

Menurut dia, ada banyak mata uang yang mengalami pelemahan nilai tukar terhadap dollar AS. Bahkan, ucap Mirza, pelemahan mata uang itu lebih parah dari kondisi yang menimpa rupiah. "Lihat Brasil. Sejak 2 tahun, yaitu 2013-2014, (nilai tukar) mata uangnya turun 29 persen terhadap dollar AS. Tahun ini, dari Januari hingga Juni, (mata uang Brasil) sudah turun 26 persen," kata Mirza.

Selain Brasil, ada pula Turki. Mata uang negara yang dikenal sekuler itu turun 30 persen terhadap dollar AS pada 2013-2014. Sementara itu, pada Januari-Juni 2015, mata uang Turki sudah turun 19 persen.

Selain itu, penurunan nilai tukar mata uang sejak awal 2015 juga terjadi di Afrika Selatan sebesar 19 persen, mata uang Malaysia turun 9,5 persen, mata uang Selandia Baru turun 29 persen, mata uang Australia turun 12 persen, mata uang Norwegia turun 10 persen, dan mata uang Jepang turun 6 persen. "Jadi, siapa yang menguat? frank Swiss (mata uang Swiss). Namun, Bank Swiss enggak suka merancangnya menguat sendirian karena kalau mata uang yang lain melemah, terus mata uangnya menguat, maka barang-barang dari Swiss enggak laku karena akan terasa sangat mahal," kata Mirza.

Sementara itu, mata uang Tiongkok relatif stabil. Menurut Mirza, Tiongkok mampu menjaga stabilitas mata uang karena Negeri Tirai Bambu masih memberlakukan capital control terhadap ekonominya. Dengan begitu, kata dia, modal asing tidak bisa seenaknya masuk dan keluar di pasar Tiongkok. Stabilnya nilai tukar itu, kata Mirza, diperkuat dengan cadangan devisa Tiongkok yang mencapai 3 triliun dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Whats New
Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Whats New
Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Whats New
HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

Whats New
BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com