Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dirjen Peternakan Siapkan Strategi Menjawab Krisis Impor Sapi

Kompas.com - 12/08/2015, 10:31 WIB
Latief

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH), Muladno Basar bersama Pimpinan Unit Pelaksana Teknis lingkup Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (UPT Ditjen PKH), Rabu (11/8/2015), tengah menyusun strategi membangun pondasi dasar untuk menjawab krisis impor sapi. Strategi membangun pondasi dasar itu untuk menjawab krisis impor sapi saat ini. 

Muladno mengatakan, strategi itu dilakukan dengan memperkuat konsolidasi lini teknis lingkup Ditjen PKH untuk membangun dan memperkuat Sentra Peternakan Rakyat melalui Sekolah Peternakan Rakyat (SPR) sebagai medianya. Pihaknya juga akan melakukan identifikasi potensi ternak dalam rangka akurasi data ternak, dan memperkuat kapasitas lini teknis lingkup Ditjen PKH dan Sentra Peternakan Rakyat.

"Strategi lainnya adalah membangun jejaring multi pihak untuk mendukung Sentra Peternakan Rakyat dan mempercepat serta memperkuat orientasi peningkatan kesejahteraan peternak atau rakyat," jelas Muladno di Balai Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BPTU-HPT) Padang Mangatas, Sumatera Barat, Rabu (12/8/2015).

"Hanya dengan cara ini kita bisa melawan hegemoni oknum importir dan mafia daging sapi yang selama ini mengambil keuntungan," tambahnya.

Sementara itu, Kepala BPTU-HPT Padang Mangatas, Sugi Sugiono, mengapresiasi upaya tersebut. Pihaknya menyatakan siap melakukan langkah-langkah strategis tersebut. Menurutnya, BPTU Padang Mangatas akan menjadi inspiratif gerakan Sekolah Peternakan Rakyat (SPR) di seluruh Nusantara.

"SPR akan menjadi gerakan sosial baru yang berangkat dari kekuatan peternakan rakyat sehingga dapat membangun Sentra Peternakan Rakyat di setiap daerah," jelas Sugi.

Sugi mengatakan, BPTU-HPT Padang Mangatas merupakan salah satu UPT Ditjen PKH yang memiliki 1200 ekor populasi ternak sapi hidup di atas lahan 250 hektare (ha). BPTU-HPT Padang Mangatas telah berhasil mengembangkan pembibitan ternak sapi dengan baik dan siap untuk mengawal pengembangan Sentra Peternakan Rakyat. Keberhasilan mereka mengembangkan pembibitan ternak sapi dengan baik, karena mereka memiliki niat kuat untuk menata atau memanajemen pola pembiakan persapian dengan baik dan bekerja secara kolektif dan kolaboratif.

"Selain itu, kami memiliki spirit nilai bekerja untuk memberikan contoh kepada rakyat,  Kepemimpinan yang mampu menjawab krisis dan yakin akan prinsip bekerja dari bawah," kata Sugi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com