Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Strategi Jangka Pendek Pemerintah Dorong Stabilitas Ekonomi RI

Kompas.com - 13/08/2015, 15:07 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com – Forum Koordinasi Stabilitas Sistem Keuangan (FKSSK) akan semakin menguatkan sinergi kebijakan guna menjaga stabilitas dan pertumbuhan ekonomi. Ada dua strategi jangka pendek yang dilakukan.

“Pertama, kebijakan untuk meningkatkan investasi, baik dari sisi pemerintah maupun swasta. Kedua, kebijakan untuk meningkatkan daya beli masyarakat dalam rangka menjaga konsumsi domestik,” ucap Menteri Keuangan Bambang PS Brodjonegoro usai rapat FKSSK, di Jakarta, Kamis (14/8/2015).

Untuk meningkatkan investasi, para anggota FKSSK mengeluarkan kebijakan percepatan belanja serta stimulus untuk meningkatkan investasi korporasi dan daya saing produk dalam negeri. “Termasuk kebijakan untuk mempercepat pembangunan infrastruktur,” imbuh Bambang.

Adapun terkait dengan belanja dan stimulus oleh pemerintah, Bambang menyampaikan Kementerian Keuangan telah menerbitkan kebijakan pengamanan penerimaan dan pembiayaan APBN, baik dari penerimaan pajak maupun utang.

Bambang juga menuturkan, bahwa strategi peningkatan penerimaan pajak difokuskan pada reinventing policy, penerapan faktur pajak elektronik, dan ekstensifikasi. “Adapun pembiayaan APBN dari utang diarahkan untuk menjaga stabilitas pasar SBN, pendalaman pasar, dan pengembangan basis investor,” kata dia lagi.

Sementara itu untuk meningkatkan daya beli masyarakat dalam rangka menjaga konsumsi domestik, anggota FKSSK telah bersinergi untuk memberikan insentif guna menambah daya beli masyarakat, menurunkan harga barang dan jasa, serta meningkatkan ketersediaan kredit yang disalurkan melalui lembaga keuangan.

Rapat FKSSK menyimpulkan, berdasarkan hasil asesmen triwulan II-2015, stabilitas sistem keuangan dan makro ekonomi masih cukup terkendali di tengah tekanan eksternal maupun domestik. Berdasarkan hasil kajian dan kebijakan yang ditempuh oleh masing-masing lembaga, FKSSK optimistis terhadap prospek ekonomi Indonesia pada semester II-2015.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rupiah 'Ambles', Pemerintah Sebut Masih Lebih Baik dari Ringgit dan Yuan

Rupiah "Ambles", Pemerintah Sebut Masih Lebih Baik dari Ringgit dan Yuan

Whats New
Perkuat Struktur Pendanaan, KB Bank Terima Fasilitas Pinjaman 300 Juta Dollar AS Dari Korea Development Bank

Perkuat Struktur Pendanaan, KB Bank Terima Fasilitas Pinjaman 300 Juta Dollar AS Dari Korea Development Bank

BrandzView
Menko Airlangga Sebut Indonesia Belum Selesai Hadapi 'Global Shock'

Menko Airlangga Sebut Indonesia Belum Selesai Hadapi "Global Shock"

Whats New
Sanksi Menanti Perusahaan yang Tak Bayar THR Karyawan

Sanksi Menanti Perusahaan yang Tak Bayar THR Karyawan

Whats New
Relaksasi WFH untuk ASN Dinilai Tak Pengaruhi Arus Balik Lebaran

Relaksasi WFH untuk ASN Dinilai Tak Pengaruhi Arus Balik Lebaran

Whats New
Kemenaker Terima 1.475 Aduan Masalah THR, Paling Banyak terkait THR Tidak Dibayar

Kemenaker Terima 1.475 Aduan Masalah THR, Paling Banyak terkait THR Tidak Dibayar

Whats New
Menteri PUPR: Pemindahan ASN ke IKN Setelah Upacara 17 Agustus

Menteri PUPR: Pemindahan ASN ke IKN Setelah Upacara 17 Agustus

Whats New
IHSG Ambles, BEI: Tensi Geopolitik Pengaruhi Pergerakan Indeks

IHSG Ambles, BEI: Tensi Geopolitik Pengaruhi Pergerakan Indeks

Whats New
Ekonomi Indonesia Dinilai Cukup Kuat Redam Dampak Potensi Konflik Pascaserangan Iran

Ekonomi Indonesia Dinilai Cukup Kuat Redam Dampak Potensi Konflik Pascaserangan Iran

Whats New
Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Whats New
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 16 April 2024

Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 16 April 2024

Spend Smart
'Skenario' Konflik Iran dan Israel yang Bakal Pengaruhi Harga Minyak Dunia

"Skenario" Konflik Iran dan Israel yang Bakal Pengaruhi Harga Minyak Dunia

Whats New
Ekonomi China Tumbuh 5,3 Persen pada Kuartal I-2024

Ekonomi China Tumbuh 5,3 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Resmi Melantai di BEI, Saham MHKI Ambles 9,3 Persen

Resmi Melantai di BEI, Saham MHKI Ambles 9,3 Persen

Whats New
Harga Bahan Pokok Selasa 16 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Selasa 16 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com