Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Parlemen Ragu Target Penerimaan Pajak 2016 Bisa Dicapai

Kompas.com - 20/08/2015, 20:33 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagian besar fraksi yang menyampaikan pandangan atas Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2016 meragukan target penerimaan pajak yang dipatok Rp 1.565 triliun bisa dicapai oleh pemerintah. Angka tersebut naik 5,1 persen dibandingkan APBN Perubahan 2015.

Mereka pun meminta pemerintah melakukan koreksi target penerimaan perpajakan. Rachel Maryam Sayidina, dari Fraksi Partai Gerindra menyatakan dalam pandangan fraksinya target penerimaan perpajakan tersebut tak masuk akal.

"Target perpajakan yang ditetapkan Rp 1.565 triliun menurut pandangan kami terlalu tinggi dan rasanya tidak dapat dicapai. Ini mengacu capaian target pajak sebelumnya," kata Rachel, di gedung DPR Jakarta, Kamis (20/8/2015).

Seperti biasanya, kata dia, jika penerimaan perpajakan tidak tercapai maka pemerintah akan menerbitkan surat utang. "Padahal ketika negara keluarkan surat utang maka negara telah melakukan delusi terhadap semua nilai uang yang beredar di masyarakat," kata dia lagi.

Senada dengan Fraksi Partai Gerindra, Laila Istiana dari Fraksi Partai Amanat Nasional (F PAN) mengatakan, realisasi penerimaan pajak tahun ini saja diperkirakan hanya 91,7 persen dari target APBNP 2015. "F PAN melihat akan sangat sulit untuk mencapai target penerimaan dari sektor pajak tahun 2015 mengingat saat ini penerimaan negara baru mencapai 43 persen dan 44,5 persen dari bea cukai. Pemerintah perlu mengkaji kembali kenaikan pajak yang cukup besar," kata Laila.

Pesimisme terhadap target penerimaan perpajakan dalam RAPBN 2016 juga dilontarkan Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F PKS). Fikri Fakih dari F PKS mengatakan, target penerimaan perpajakan yang naik 5,1 persen dari APBNP 2015 perlu dikaji ulang.

"Selama ini target penerimaan perpajakan selalu tidak tercapai. F PKS menilai pendapatan negara dari perpajakan selama ini jauh dari optimal. Tax ratio rendah dan bahkan turun beberapa tahun terakhir," kata Fikri.

Tak ketinggalan, Fraksi Partai Demokrat juga mengkritisi target penerimaan perpajakan tersebut. "Penerimaan negara dari perpajakan 2016 terlalu optimis. Hal ini terlihat dari capaian 2015 yang masih jauh dari target. Diperlukan penyesuaian target dari perpajakan agar sesuai dengan rencana pemerintah," ucap Verna Gladies Merry Inkiriwang.

Sementara itu, Fraksi Partai Golkar (F PG) meminta pemerintah untuk melakukan kajian ulang. "Penerimaan pajak 2016 diragukan tercapai. Di tambah fakta realisasi pajak sampai awal Agustus baru Rp 531 triliun atau 41,04 persen. Diharapkan dapat dilakukan koreksi target penerimaan pajak RAPBN 2016," tandas Ridwan Bae dari F PG.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com