Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mentan Sebut Harga Daging Ayam Melambung karena Libur Panjang Lebaran

Kompas.com - 21/08/2015, 02:42 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengakui adanya fluktuasi harga daging ayam di pasaran. Dia menyebut, salah satu faktor penyebab naiknya harga daging ayam itu lantaran adanya libur panjang saat Lebaran lalu.

"Ternyata fluktuasi harga yang terjadi disebabkan beberapa hal. Pertama di saat Lebaran, ada liburan panjang. Karena itu peternak ayam tidak memelihara ayam. Tidak chick in, istilahnya. Itu dari tanggal 13 sampai 20 Juli 2015," ujar Amran di Kantor Kementerian Pertanian (Kementan), Jakarta, Kamis (20/8/2015).

Lebih lanjut, dia menuturkan, akibat peternak tak melakukan chick in itu, muncul penyebab kedua, yaitu terjadinya kekurangan suplai kepada para pedagang. Namun hari ini, kata dia, stok sudah normal kembali dan harga daging ayam di tingkat petani sudah Rp 17.000 hingga Rp 20.000 per kilogram.

"Harga di tingkat peternak itu tidak pernah berubah. Sesungguhnya tidak pernah berubah. Kami sepakat satu sampai dua minggu ke depan harga stabil," kata dia.

Ucapan Amran yang menyebut harga daging ayam melonjak karena libur panjang itu, diamini oleh Ketua Asosiasi Rumah Potong Hewan Unggas Indonesia Achmad Dawami.  Menurut dia, selain ada libur panjang saat Lebaran, tanggal 17 Agustus yang jatuh pada hari Senin juga menjadi faktor kenaikan harga daging ayam.

"Dan baru kali ini, 30 hari setelah Lebaran pas 17 Agustus. Ini faktor yang kami kurang antisipasi. Mana libur saat 17 Agustus itu Sabtu, Minggu, dan Senin libur. Jadi, libur panjang, long weekend," kata dia.

Berdasarkan keterangan gabungan pengusaha unggas, Kementan menyakini harga daging ayam tak akan melebihi Rp 40.000 per kilo gram. Apabila di beberapa daerah mencapai lebih dari Rp 40.000, Kementan menduga harga daging ayam tersebut merupakan harga per ekor, bukan per kilogram.

Kementan menyatakan bahwa harga daging ayam per kilogram yang diterima konsumen seharusnya di bawah Rp 40.000, yaitu Rp 37.000 hingga Rp 38.000.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Whats New
Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Whats New
Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Whats New
Emiten Penyedia Infrastuktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Emiten Penyedia Infrastuktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Whats New
InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

Whats New
KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

Whats New
BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

Whats New
Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak 'Tenant' Donasi ke Panti Asuhan

Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak "Tenant" Donasi ke Panti Asuhan

Whats New
Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Whats New
Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Whats New
BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

Whats New
PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

Work Smart
Koperasi dan SDGs, Navigasi untuk Pemerintahan Mendatang

Koperasi dan SDGs, Navigasi untuk Pemerintahan Mendatang

Whats New
Cadangan Devisa RI  Turun Jadi 136,2 Miliar Dollar AS, Ini Penyebabnya

Cadangan Devisa RI Turun Jadi 136,2 Miliar Dollar AS, Ini Penyebabnya

Whats New
Bea Cukai Klarifikasi Kasus TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta

Bea Cukai Klarifikasi Kasus TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com