Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wall Street Rontok, Saham Twitter Anjlok 5,8 Persen

Kompas.com - 21/08/2015, 07:15 WIB
NEW YORK, KOMPAS.com - Saham-saham di bursa saham AS atau yang lebih dikenal dengan sebutan Wall Street berakhir merosot lebih dari 2 persen pada per dagangan Kamis (20/8/2015) waktu setempat (Jumat pagi WIB). Indeks Dow jatuh ke tingkat terendahnya untuk tahun ini seiring dengan menyebarnya kekhawatiran terhadap ekonomi global.

Dow Jones Industrial Average anjlok 358,04 poin (2,06 persen) di tutup pada 16.990,69. Indeks S&P 500 turun 43,88 poin (2,11 persen) menjadi 2.035,73, sementara indeks komposit teknologi Nasdaq melorot 141,56 poin (2,82 persen) ke posisi 4.877,49.

Dow jatuh di bawah terendah sebelumnya untuk tahun ini, 17.164,95 pada 31 Januari, ditarik ke bawah sebagian oleh penurunan peringkat raksasa hiburan Walt Disney oleh analis di broker Bernstein Research.

Saham Disney jatuh 6,0 persen, menyeret saham lainnya di sektor itu dengan Netflix menukik 7,8 persen, Twenty-First Century Fox merosot 4,2 persen, Viacom jatuh 6,3 persen, Dreamworks turun 5,4 persen, dan CBS Corp berkurang 5,1 persen.

Sektor perbankan juga berada di zona merah, dengan Bank of America turun 4,2 persen, Morgan Stanley terkoreksi 3,4 persen, dan JPMorgan Chase melemah 2,5 persen.

Di saham-saham teknologi utama, Apple turun 1,8 persen, Facebook jatuh 4,9 persen dan Amazon berkurang 3,0 persen. Selama sesi, saham Twitter menyusut di bawah harga saat pertama kali melantai dibursa alias penawaran saham perdana (IPO) mereka tahun 2013 yakni 26 dollar AS, ke posisi 25,92 dollar AS. Tetapi berakhir tepat pada harga IPO, atau turun 5,8 persen.

Peter Cardillo dari Rockwell Global Capital mengatakan aksi jual bisa menandai dimulainya koreksi besar-besaran.  Dia merujuk dengan harga minyak terus turun, aktivitas ekonomi global melemah. Hal itu menurut dia dipicu oleh perlambatan ekonomi Tiongkok.

Bukti untuk itu bisa dilihat di tempat lain di antara saham unggulan (blue chip) Dow, dengan, setelah Disney, pencetak penurunan terbesar adalah Merck yang jatuh 4,5 persen dan Boeing merosot 4,0 persen.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Whats New
Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Whats New
Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Whats New
Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,11 Persen pada Kuartal I-2024

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,11 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Hari Terakhir, Ini Cara Daftar Prakerja Gelombang 67

Hari Terakhir, Ini Cara Daftar Prakerja Gelombang 67

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com