Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anjlok 145 Poin, IHSG Awal Sesi Melorot di Bawah Level 4.200

Kompas.com - 24/08/2015, 09:26 WIB
Robertus Benny Dwi Koestanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada awal perdagangan Senin (24/8/2015) langsung terpuruk di bawah level 4.200. IHSG dibuka melorot 94,646 poin ke posisi 4.241,31.

Hingga sekitar pukul 09.20 WIB, indek makin kebakaran, dengan anjlok 145,68 poin (3,36 persen) ke posisi 4.190,26. Tercatat 200 saham bergerak turun, dan hanya 12 saham yang naik. Adapun nilai transaksi mencapai Rp 563,75 miliar dengan volume 552,70 juta lot saham.

IHSG awal pekan ini diperkirakan kembali tertekan di tengah penurunan bursa saham secara global. Pergerakan bursa di kawasan Asia akan menjadi sentimen terdekat indeks. Sentimen negatif pasar global dan kawasan masih mendominasi perdagangan saham akhir pekan lalu.

IHSG kembali terkoreksi tajam 105,958 poin (2,38 persen) di 4335,953. Ini merupakan level terendah IHSG sejak perdagangan 27 Januari 2014.

Menurut Riset First Asia Capital pemodal menghindari aset berisiko menyusul berlanjutnya kekhawatiran perlambatan ekonomi Tiongkok dan tren penguatan dollar AS atas mata uang emerging market yang berdampak buruk bagi rupiah. Kondisi ini memicu keluarnya dana global dari pasar emerging market termasuk Indonesia.

Pada perdagangan awal pekan terakhir Agustus ini tekanan jual diperkirakan masih akan mendominasi perdagangan seiring masih tingginya risiko pasar. Kekhawatiran berlanjutnya pelemahan rupiah atas dollar AS yang berpotensi menembus level Rp 14.000 per dollar AS akan menjadi katalis negatif di pasar.

Peluang rendahnya tekanan jual akan ditentukan dengan langkah pemerintah yang menginstruksikan BUMN melakukan buyback sahamnya menyusul kebijakan OJK merelaksasi aturan buyback tanpa RUPS.

IHSG diperkirakan masih berfluktuasi bergerak dengan support di 4.290 dan resisten di 4.375 dan cenderung terkoreksi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, Masih Rugi

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, Masih Rugi

Whats New
Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Whats New
Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Whats New
Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Whats New
OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

Whats New
Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com