Di mata pengusaha logistik, tembusnya rupiah ke angka 14.000 per dollar AS sangat mengkhawatirkan. Sayangnya, pemerintah tak bisa berbuat banyak dengan kondisi tersebut.
"Sepertinya pemerintah tidak mempunyai langkah-langkah taktis dan riil untuk menyelesaikan masalah ini, sehingga ketidakpastian di pasar semakin tinggi dan pemerintah sepertinya pasrah dengan kondisi ini," ujar Ketua Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) Zaldi Masita saat dihubungi Kompas.com, Jakarta, Senin (24/8/2015).
Dia menjelaskan, para pengusaha logistik khawatir karena biaya yang berkaitan dengan pelabuhan akan naik. Selain itu, pengusaha juga khawatir bisnis logistik akan sepi yang kemudian berdampak kepada menganggurnya aset logistik.
"Di pelabuhan, biaya bongkar muat masih dalam dollar yang dirupiahkan sehingga sangat memberatkan dan membuat biaya ekspor dan import menjadi tinggi," kata dia.
Di Istana Bogor, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumpulkan 25 pengusaha dari berbagai pengusaha hari ini untuk membahas situasi ekonomi terkini. "Saya tidak ingin jelaskan situasi ekonomi yang sekarang ini dihadapi. Tetapi, dalam kondisi seperti ini, memang kita harus punya tekad, punya bahasa yang santun, punya tindakan respon yang cepat sehingga problem yang ada segera bisa kita atasi," ujar Jokowi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.