Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rizal Ramli: Awas Lo kalau Cuma Siap-siap Doang!

Kompas.com - 25/08/2015, 14:06 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli memerintahkan sejumlah kementerian mempercepat waktu pemberian perizinan untuk menekan dwell time (waktu inap barang) di Pelabuhan Tanjung Priok.

Hal itu disampaikan Rizal dalam konferensi pers bersama beberapa kementerian terkait seusai rapat koordinasi soal dwell time di Jakarta, Selasa (25/8/2015). Permintaan itu pun lantas direspons oleh pejabat kementerian yang hadir. "Siap-siap, Pak (akan mempercepat pemberian perizinan)," ujar salah seorang pejabat dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

Mendengar respons pejabat tersebut, Rizal lantas memberikan peringatan. "Siap ya. Awas lo (kalau) cuma siap-siap doang," kata mantan Menteri Koordinator Perekonomian era Presiden Abdurrahman Wahid itu.

Dia memerintahkan Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk menurunkan waktu pengurusan perizinan di pelabuhan dari 0,4 hari menjadi hanya 0,2 hari. Selain KKP, Rizal juga meminta Direktorat Jenderal Bea Cukai Kementerian Keuangan menurunkan waktu proses perizinan dari 0,6 hari menjadi 0,3 hari dan Badan Karantina Kementerian Pertanian dari 1,2 hari menjadi 0,5 hari.

Menurut Rizal, perintah yang dia berikan kepada sejumlah departemen sudah jelas. Diharapkan, kementerian langsung menindaklanjuti perintah tersebut. "Perintah itu harus jelas, jangan diminta kurangi-kurangi, tetapi kagak ada target kan dan indikatornya enggak jelas. Kalau begini kan jelas," kata Rizal.

Setelah sempat melontarkan banyak kritik terhadap berbagai kebijakan pemerintah, Rizal Ramli mendapat tugas khusus dari Presiden Joko Widodo. Tugas itu terkait dengan waktu tunggu bongkar muat peti kemas di pelabuhan. Jika pada menteri sebelumnya, Indroyono Soesilo, Jokowi memberikan target 4,7 hari, untuk Rizal, Jokowi memberikan target yang lebih berat, yakni 3 hari-4 hari.

"Beliau memberikan tugas secara khusus kepada Menko Kemaritiman untuk memperpendek dwell time, yang sebelumnya masih di atas lima hari. Beliau berikan batas waktu, pada Oktober, diharapkan sudah bisa 3 hari-4 hari," ucap Sekretaris Kabinet Pramono Anung di Istana Kepresidenan, Rabu (19/8/2015).

Persoalan dwell time ini menjadi persoalan utama yang menjadi perhatian Jokowi. Jokowi bahkan sempat meluapkan amarahnya saat mengetahui setelah berbulan-bulan diberi target, dwell time di pelabuhan masih juga lama, yakni sekitar lima hari. Pada awal Jokowi menjabat, rata-rata dwell time mencapai delapan hari. (Baca juga: Ini 7 Langkah Rizal Ramli untuk Memangkas "Dwell Time")

Kompas TV Rizal Ramli Akan Berantas Mafia Tanjung Priok

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com